IKLAN

Perusahaan Uni Emirat Arab Ini Siap Berinvestasi di Bisnis Kripto

Dalam wawancara dengan CNBC pada Senin (13/12/2021), Khaldoon Al Mubarak, CEO dan Direktur Manajer Perusahaan Investasi asal Arab, Mubadala, berkata dirinya mempertimbangkan untuk berinvestasi di ekosistem kripto.

Mubadala adalah salah satu reksadana nasional di Uni Emirat Arab. Mubarak menjelaskan ia bukan seorang yang skeptis terhadap kripto dan bahkan mengutarakan keyakinan kepada investasi terkait infrastruktur aset digital.

“Saya pikir kripto itu nyata, sebab ini adalah sektor bisnis yang dua tahun lalu bernilai US$200 milyar dan kini mencapai nilai US$2,5 trilyun dan terus bertumbuh,” ungkap Mubarak.

Ia menambahkan, kendati ada banyak yang skeptis terhadap kripto, ia tidak termasuk golongan itu.

Secara keseluruhan, Mubadala mengelola aset dengan total nilai US$243 milyar dolar. Hal itu menjadikan Mubadala sebagai salah satu reksadana terbesar di Uni Emirat Arab dan di dunia.

BACA JUGA  96 Persen Investor PEPE dalam Posisi Cuan, Harga Terus Melejit

Mubarak berkata perusahaannya yang bermarkas di Abu Dhabi berinvestasi di ekosistem kripto, termasuk teknologi blockchain dan pemanfaatan energi. Tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ia berencana untuk memasuki sektor kripto dan memberikan bantuan dengan niat untuk mentransisi kelas aset kripto menjadi hal yang baru.

“Dari sudut pandang kami, kami akan melihat ekosistem seputar kripto. Saya pikir kami akan menanamkan modal di ekosistem yang berada di bidang teknologi blockchain, energi, dan lain-lain,” jelas Mubarak.

Pertumbuhan pesat aset kripto dan juga stablecoin menarik perhatian dari regulator. Para pembuat kebijakan mencemaskan soal resiko terhadap sistem keuangan bila kripto tidak diawasi secara memadai.

Pada bulan Oktober, perusahaan fintech Halo Investing berkate telah menggalang dana lebih dari US$100 juta melalui putaran Seri C dari investor seperti Owl Capital dan Abu Dhabi Catalyst Partners yang didukung oleh Mubadala.

BACA JUGA  Monetisasi Data Perjalanan dan Token PTRN dari PathEarn

Mubarak melihat nilai pasar aset kripto yang melambung sebagai landasan bagi sikap optimis Mubadala terhadap masa depan aset digital.

Mubadala didirikan oleh Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dan memiliki markas di Abu Dhabi serta kantor cabang di London, Rio de Janeiro, Moskow, New York, San Francisco dan Beijing. [finbold.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait