Petambang Bitcoin asal Tiongkok akhirnya “minggat” ke Kazakhstan, akibat pelarangan oleh pemerintah. Negeri pimpinan Xi Jin Ping itu berniat menutup tambang Bitcoin hingga 90 persen sampai akhir Juni ini.
Perusahaan penambangan Bitcoin asal Tiongkok BIT Mining mengumumkan telah mengirim 320 unit mesin tambang ke Kazakhstan. Ini adalah gelombang pertama.
Melalui rilis pers, perusahaan itu mengumumkan berencana menyalakan kembali mesinnya pada 27 Juni 2021 dan mengoperasikan kapasitas hash rate maksimal 18,2 PH/s.
Sedangkan gelombang kedua dan ketiga sebanyak 2.600 unit diperkirakan akan tiba di Kazakhstan pada 1 Juli.
Mesin milik BIT Mining selebihnya akan dipindahkan ke pusat data negara lain selama kuartal-kuartal mendatang.
“Kami yakin visi serta keunggulan penggerak awal kami akan membantu kami gesit menanggapi lingkungan regulasi global yang terus berubah,” sebut Xianfeng Yang, CEO BIT Mining melalui rilis pers, dilansir dari Decrypt, Selasa (22/6/2021).
Relokasi BIT Mining ke luar negeri menyusul pelarangan luas terhadap kripto di Tiongkok. Bank sentral negara tersebut menghimbau bank-bank komersial dan lembaga pembayaran agar berhenti terlibat dalam bisnis terkait aset kripto.
Di saat yang sama, penambang Bitcoin dipaksa gulung tikar di provinsi Yunnan, Mongolia Dalam, Sichuan, Xinjiang dan Qinghai sehingga berakibat hash rate Bitcoin anjlok dan harganya runtuh.
BIT Mining sendiri menerima informasi, bahwa sumber listrik ke pusat data Ganzi Changhe di Sichuan sudah ditangguhkan pada 19 Juni 2021.
Dengan pelarangan kripto di Tiongkok semakin memanas, perusahaan penambangan Bitcoin di negara itu berniat relokasi usaha mereka ke wilayah lebih bersahabat di luar negeri.
Di antaranya termasuk Texas, d imana BIT Mining sudah berinvestasi US$25 juta untuk sebuah pusat penambangan.
Kazakhstan termasuk negara pilihan di mana pembuat mesin tambang Bitcoin Canaan sudah mendirikan pusat layanan untuk pelanggan lokal.
Sementara itu, wilayah lain berharap menarik para penambang asal Tiongkok. Miami menggembar-gemborkan suplai energi nuklir murah sebagai daya tarik utama. Tetapi walikota Miami Francis Suarez harus memberikan iming-iming lebih menggiurkan.
Tambang Bitcoin, Presiden El Salvador Tawarkan Listrik Murah
Sementara itu Presiden El Salvador Nayib Bukele sudah membuka diri bagi petambang Bitcoin untuk berlabuh di negerinya. Ia sudah menyiapkan daya listrik yang murah dan ramah lingkungan.
Max Hu dari perusahaan penambang Bitcoin Power360 berkata harga listrik Miami cukup mahal. [decrypt.co/ed]