Peter Brandt, analis teknikal berpengaruh mengatakan bahwa harga Bitcoin sedang bergerak parabolik. Ini menandakan bullish, harga Bitcoin bisa naik berlipat-lipat. Dalam grafik, harga diperkirakan lebih dari US$130 ribu per BTC pada tahun ini.
“Bitcoin sedang mengalami kelajuan parabolik ketiga dalam satudekade terakhir. Kelajuan parabolik pada skala aritmatika sangat jarang. Ini terjadi tiga kali pada skala logaritmik. Ini bersejarah!” kata Brandt di Twitter, Rabu (17/2/2021).
Big picture $BTC
Bitcoin is undergoing its third parabolic advance in the past decade. A parabolic advance on an arithmetic scale is extremely rare – three on a log scale is historic pic.twitter.com/fyyM5Ws6N5— Peter Brandt (@PeterLBrandt) February 16, 2021
80% corrections are most common when parabolic advances are violated
— Peter Brandt (@PeterLBrandt) February 16, 2021
Namun, Brandt yakin, seperti data harga sebelumnya, ketika harga Bitcoin melampaui kelajuan parabolik itu, maka harga bisa terkoreksi hingga 80 persen.
A cautionary message about parabolic advances:
Once a parabolic advance is obvious, it is way to late to be a buyer. The train has left the station. If you do not already own a market by the time I point out a parabolic trend, then don't buy based on my chart
— Peter Brandt (@PeterLBrandt) January 7, 2021
Pada cuitan Brandt sebelumnya, tren parabolik cenderung sangat berbahaya, karena sangat sulit untuk menentukan kapan harga akan berpuncak, karena harga naik dengan kecepatan gila.
Namun, kata Brandt, pergerakan vertikal yang sangat besar tidak dapat dipertahankan selamanya, itulah sebabnya biasanya diikuti oleh pembalikan tren yang tajam, alias koreksi. [red]