Peter Schiff: Krisis Keuangan Saat Ini Lebih Buruk daripada 2008, Kenaikan Suku Bunga Akan Sia-sia

Ekonom Peter Schiff telah memperingatkan bahwa krisis keuangan saat ini akan lebih buruk daripada 2008 lalu. Kenaikan suku bunga di masa depan sekarang tidak berguna.

Pendapat ini bertujuan pada bahwa efeknya akan lebih dari terimbangi oleh pelonggaran kuantitatif dari The Fed.

Peringatan Krisis Keuangan Peter Schiff

Econom dan penggemar emas Peter Schiff membagikan pandangannya untuk ekonomi AS dalam serangkaian twit pada minggu ini.

Dia menjelaskan bahwa ketika pemerintah menerapkan banyak regulasi perbankan baru setelah krisis keuangan 2008, kita dijamin bahwa apa yang terjadi sekarang tidak akan terjadi lagi. Namun, dia berpendapat:

“Salah satu alasan kita mengalami krisis keuangan pada tahun 2008 adalah terlalu banyak regulasi pemerintah. Itulah mengapa krisis kali ini akan lebih buruk,” ujar Schiff.

“Kali ini berbeda. Ketika krisis keuangan 2008 dimulai, dolar naik dan emas turun. Kali ini sebaliknya. Itu karena investor menyadari inflasi tinggi yang seharusnya terjadi sepuluh tahun yang lalu akan lebih terasa lebih keras sekarang!” tambahnya.

“Federal Reserve menyebabkan krisis keuangan pada 2008 dan 2023,” ujar Schiff.

Pendapat ini diungkapkan Schiff, yang mengklaim bahwa ia meramalkan keduanya karena ia memahami konsekuensi kesalahan kebijakan The Fed.

Dia menambahkan bahwa ia mulai meramalkan krisis keuangan saat ini pada tahun 2009 lalu, tetapi pada saat itu, ia tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan agar krisis itu terjadi, dikutip dari News.Bitcoin.

Schiff menjelaskan lebih lanjut bahwa pelonggaran kuantitatif (QE) dari The Fed kembali dilakukan. Minggu lalu, neraca Federal Reserve melonjak sebesar US$300 miliar, menghapus 4 bulan QT [pengerutan kuantitatif] dalam satu minggu.

“Pada akhir bulan, neraca bisa mencapai rekor baru. Kenaikan suku bunga menjadi tidak penting. Inflasi akan meningkat jauh lebih tinggi, berkat bail out bank,” ungkap Schiff.

Komentarnya akan krisis keuangan ini mengikuti langkah The Fed dan pemerintah AS yang mengumumkan langkah-langkah untuk bail out Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang gagal pada hari Minggu lalu.

Dia juga menambahkan:

“Federal Reserve sedang memerangi dua sisi perang melawan inflasi, kenaikan suku bunga dan QT. Sekarang Federal Reserve sudah membalikkan kebijakannya dan melakukan QE yang agresif,” ujar Schiff.

“Jika QT dirancang untuk menurunkan inflasi, QE akan meningkatkannya. Kenaikan suku bunga di masa depan tidak lagi berguna, karena efeknya akan lebih dari terimbangi oleh QE,” tambahnya.

“Sudah saya peringatkan selama bertahun-tahun sebelumnya bahwa satu-satunya cara bagi The Fed untuk mendekati target inflasi 2 persen adalah dengan membiarkan krisis keuangan yang lebih buruk dari 2008 berjalan secara alami,” ujarnya.

“Jadi, tidak ada bail out untuk bank atau nasabah mereka,” katanya.

Hal ini merujuk pada bail out bank baru-baru ini. Dia juga menyatakan bahwa The Fed memilih bail out dan menyerah dalam perang melawan inflasi dan justru bisa membuat krisis keuangan yang lebih besar dari sebelumnya. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait