Investor kawakan Robert Kiyosaki membagikan petuah soal keruntuhan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut penulis buku “Rich Dad’s Conspiracy of the Rich: The 8 New Rules of Money” tersebut, dolar AS bukan lagi aset yang bisa dianggap sebagai tempat berlindung aman bagi para investor di masa ketidakpastian.
“Anda tahu bahwa banyak orang menganggap dolar sebagai uang, tetapi sejak Nixon menghapuskan standar emas dolar, dolar tidak lagi dianggap uang – ini adalah mata uang. Inilah sebabnya mengapa kita mengalami fluktuasi ekonomi yang liar dalam empat dekade terakhir,” tulis Kiyosaki dalam laman RichDad.com, belum lama ini.
Kiyosaki menjelaskan, keruntuhan dolar AS dipengaruhi oleh fluktuasi pasar yang liar seperti kelas aset lainnya.
“Pada tahun 2022 saja, dolar telah berfluktuasi dari US$1,51 terhadap Euro menjadi rendah baru-baru ini sekitar US$1,23 terhadap Euro. Karena dolar AS adalah mata uang yang dapat diperdagangkan, nilainya sangat dipengaruhi oleh kehendak pasar. Oleh karena itu, nilainya naik dan turun sepanjang waktu,” kata Kiyosaki.
Sang investor kawakan juga menyorot kebiasaan pemerintah AS menghabiskan lebih dari yang mereka kumpulkan adalah penyebab kekhawatiran.
Pada tahun 2022, pemerintah mengalami defisit yang mencapai US$1,38 triliun yang sangat mengkhawatirkan.
Pengeluaran yang berlebihan ini mirip dengan individu yang hidup di atas kemampuannya dan akhirnya dihadapkan kepada kreditor yang mengetuk pintu mereka.
Bagi para investor, situasi ini menimbulkan keraguan tentang kemampuan AS untuk melunasi utangnya.
Dalam lamannya, Kiyosaki mencatat, pada tahun 2023, Amerika Serikat berutang sekitar US$859,4 miliar kepada Tiongkok, dengan Jepang menduduki peringkat teratas di antara kreditur asing dengan jumlah utang sebesar US$1,1 triliun.
Menurutnya, angka-angka ini mengungkapkan realitas yang mencengangkan: AS sangat berutang kepada negara-negara yang telah mengkritik stabilitas dolar. Sebab, jika Tiongkok memutuskan untuk menagih utangnya, nilai dolar bisa merosot, memicu kehancuran.
Berdasarkan faktor tersebut, Kiyosaki menilai mereka yang bertaruh pada dolar AS pada dasarnya berjudi dengan masa depan keuangan mereka.
Kiyosaki: Aset yang Aman Menghasilkan Arus Kas
Masih dalam artikel yang sama, Kiyosaki membagikan petuah bahwa perlindungan yang aman adalah aset yang menghasilkan arus kas.
“Mereka berinvestasi dalam aset yang menghasilkan arus kas dan melindungi dari inflasi, seperti bisnis, properti, sumur minyak, dan lainnya,” terangnya.
Orang kaya, termasuk guru keuangan Robert Kiyosaki, telah lama mengadopsi filsafat investasi ini.
Selain aset-aset nyata ini, orang kaya sering memilih untuk menyimpan investasi likuid mereka dalam bentuk emas dan perak. Logam mulia cenderung naik ketika dolar melemah, menawarkan keseimbangan terhadap risiko mata uang. [ab]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.