IKLAN

Pindahkan Rp967,6 Miliar BTC, Apakah Bhutan Menjualnya?

Pemerintah Kerajaan Bhutan tercatat telah memindahkan Bitcoin senilai US$59 juta, setara Rp967,6 miliar, ke alamat dompet kripto baru, menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar apakah negara tersebut mulai menjual sebagian kepemilikan aset digitalnya.

Berdasarkan data dari platform analisis on-chain Arkham, alamat tujuan bc1q8ag… telah melakukan transaksi uji coba ke alamat deposit Binance satu hari sebelum menerima dana dalam jumlah besar tersebut.

Transaksi ini terjadi dalam beberapa hari terakhir, dan langsung menarik perhatian komunitas kripto global. Meskipun jumlah yang dipindahkan cukup besar, data terbaru menunjukkan bahwa Bhutan masih menyimpan cadangan Bitcoin yang jauh lebih besar.

Pemerintah negara di Asia Selatan ini diketahui masih memegang sekitar 10.769 BTC dengan estimasi nilai lebih dari US$1,23 miliar atau sekitar Rp22 triliun, berdasarkan harga pasar saat ini.

BACA JUGA  LINK Berpeluang Ungguli Bitcoin, Analis Popular Mengamati Performa Apik Chainlink

Langkah pemindahan dana ke dompet yang terhubung dengan Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, menjadi indikator bahwa sebagian aset mungkin telah atau akan segera dijual.

Dalam periode empat hari terakhir, tercatat bahwa Bhutan telah menjual sekitar 512,84 BTC senilai US$59,47 juta. Total penjualan dalam dua minggu terakhir mencapai 650 BTC, setara dengan lebih dari US$74 juta.

Penambangan Ramah Lingkungan Jadi Sumber Utama BTC Bhutan

Berbeda dengan banyak negara lain yang memperoleh Bitcoin melalui pembelian di pasar terbuka, Bhutan mengandalkan sumber energi hidroelektrik domestik sebagai dasar operasional penambangan aset digital tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut menjalankan operasi penambangan berskala nasional yang memanfaatkan surplus energi bersih, memungkinkan akumulasi aset kripto tanpa mengorbankan stabilitas energi domestik.

Sebagian besar cadangan BTC Bhutan berasal dari aktivitas penambangan tersebut, bukan dari transaksi pasar spekulatif. Oleh karena itu, penjualan sebagian kecil dari kepemilikan dapat dianggap sebagai strategi profit-taking ketika harga Bitcoin mencapai titik tinggi.

BACA JUGA  Harga Bitcoin Sentuh Rekor Baru, Tokocrypto: Waspada Profit Taking

Pada bulan Juli 2025, harga BTC sempat menyentuh kisaran US$123.000, sehingga menjual sebagian aset saat itu dinilai menguntungkan secara fiskal.

Langkah ini menunjukkan pengelolaan portofolio kripto yang aktif oleh otoritas Bhutan, bukan sinyal pelepasan besar-besaran. Pemerintah tetap mempertahankan lebih dari 10.000 BTC, yang menjadikannya sebagai salah satu entitas negara dengan cadangan Bitcoin terbesar di dunia.

Manajemen Aset Digital yang Terukur

Pemindahan BTC dalam jumlah besar dan keterlibatan Binance sebagai pihak yang berpotensi menerima dana memang menimbulkan spekulasi, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah Bhutan mengenai tujuan spesifik dari transaksi tersebut.

Hingga kini, belum diketahui apakah penjualan itu dilakukan untuk mendanai proyek nasional, mendukung cadangan devisa, atau murni sebagai langkah diversifikasi aset.

Namun demikian, dari sisi pola transaksi, penjualan yang dilakukan secara bertahap serta dilakukan saat harga pasar tinggi menunjukkan pengambilan keputusan yang berbasis pada analisis nilai.

BACA JUGA  CEO MicroStrategy: Bitcoin adalah Aset Cadangan Utama Kami

Ini memberikan kesan bahwa Bhutan tidak serta-merta melepas seluruh kepemilikannya, melainkan mengatur waktu penjualan untuk mendapatkan hasil optimal tanpa mengguncang pasar.

Dengan total cadangan treasuri kripto yang kini diperkirakan mencapai US$1,23 miliar, Bhutan menunjukkan bahwa aset digital telah menjadi bagian integral dari strategi keuangan negara.

Meski begitu, pasar masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan kripto negara tersebut di masa mendatang. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait