PM Malta: Kripto Adalah Masa Depan Uang

Pemerintah dan masyarakat Malta menyambut Bitcoin, uang kripto dan blockchain demi “mem-branding” negara mereka sebagai “pulau blockchain”. Seperti dilaporkan Forbes, Senin (01/10), Perdana Menteri (PM) Malta Joseph Muscat, dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, menyatakan ia melihat teknologi blockchain sebagai alat yang mendorong kripto dan terutama Bitcoin mendapat adopsi massal dan menjadi masa depan uang.

Muscat sebelumnya mengatakan ia percaya Bitcoin dan blockchain mampu menghilangkan penyedia jasa pihak ketiga, sehingga memberikan kebebasan atas informasi dan uang bagi penggunanya.

“Saya sangat yakin teknologi merevolusi dan memperbarui sistem yang ada. Karena itulah, kami di Malta meluncurkan nama kami sebagai pulau blockchain,” jelas Muscat.

Ia menegaskan Malta adalah negara pertama di dunia yang meregulasi teknologi baru ini, di mana sebelumnya tidak ada aturan legal apapun. Blockchain mampu menjadikan kripto sebagai masa depan uang yang tak terhindarkan. Uang kripto lebih transparan, sehingga kita bisa melihat bisnis akan berjalan dengan baik.

Kata Muscat, blockchain dapat menjadi solusi bagi sistem layanan kesehatan di mana pasien memiliki kendali atas data medis mereka. Sistem pertukaran emisi bisa dibuat menjadi lebih baik. Bantuan kemanusiaan bisa dipastikan mencapai tujuannya, dan tidak ada warga yang dirampas hak propertinya karena data yang dicurangi.

Sikap Malta terhadap Bitcoin dan blockchain menuai pujian dari industri kripto secara global. CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), berkata perusahaannya akan berinvestasi di Malta demi menumbuhkan industri blockchain lokal dan perusahaan kripto di negara tersebut.

Malta juga memelopori sektor kripto dan blockchain dengan sebuah pengembangan baru di bidang pendidikan. Pada awal September ini, Universitas Malta telah menandatangani kerjasama dengan Malta Information Technology Agency (MITA) untuk menggelontorkan dana beasiswa sebesar 300 ribu Euro, seperti dilansir dari CCN.com. Beasiswa ini akan diberikan kepada pelajar yang ingin mempelajari blockchain dan teknologi distributed ledger di tahun ajaran mendatang. Dana beasiswa ini khusus untuk para pelajar di bidang teknik, keuangan, hukum dan teknologi informatika.

Komentar Muscat tentang Bitcoin dan blockchain menyusul usaha beragam negara di dunia untuk membuat regulasi demi menarik perusahaan kripto dan Bitcoin, yang sampai saat ini dianggap beroperasi di luar lingkup hukum yang berlaku.

Pada September, industri kripto disebut sebagai “Wild West” oleh pemerintah Inggris, yang berjanji menghadirkan regulasi ketat untuk mencegah pencucian uang dan mengurangi resiko bagi investor yang tertarik terhadap perkembangan pesat kripto.

Google, yang sebelumnya sempat melarang iklan terkait kripto tayang di platform-nya, belakangan menghapus larangan tersebut. Bursa-bursa kripto kembali bisa membeli ruang iklan di pasar Amerika Serikat dan Jepang, sehingga membuka pintu bagi banyak investor baru. Keputusan dari Google tersebut menyusul rangkaian prediksi bullish selama sebulan terakhir bagi harga Bitcoin.

Beragam bank-bank besar dan institusi keuangan lain bersiap-siap meluncurkan produk Bitcoin, termasuk raksasa bank investasi Goldman Sachs. Dengan dihapusnya larangan Google, perusahaan-perusahaan tersebut bisa mengiklankan produk Bitcoin mereka di mesin pencari terbesar di dunia itu.

Masih banyak yang skeptis terhadap Bitcoin dan masa depan kripto, tetapi kaum muda tampak sangat terbuka terhadap bentuk uang yang baru. Survei yang dirilis Agustus silam menunjukkan pelajar di AS dua kali lipat lebih mungkin membeli kripto dibanding rata-rata nasional. 18% responden mengatakan mereka memiliki Bitcoin atau kripto lain, sehingga kepemilikan terhadap Bitcoin bisa semakin tinggi seiring bertumbuhnya generasi milenial tersebut. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait