Pasar Bitcoin kembali menunjukkan pola bullish yang menarik perhatian investor. Setelah sempat menyentuh level US$87.000 pada 20 Maret, harga Bitcoin kembali turun di bawah US$85.000 akibat tekanan jual yang tinggi.
Meski demikian, pola teknikal yang terbentuk dalam grafik perdagangan BTC beberapa bulan terakhir mengindikasikan potensi breakout yang signifikan. Salah satu pola yang saat ini diamati oleh analis adalah falling wedge, yang sering kali menjadi sinyal bullish bagi kenaikan harga BTC.
Falling Wedge Terbentuk, Harga Bitcoin Siap Meroket?
Seorang analis kripto terkemuka di X, Mister Crypto, membagikan pandangan optimistisnya terkait kenaikan harga Bitcoin. Menurutnya, grafik perdagangan BTC saat ini memperlihatkan pembentukan pola falling wedge, yang umumnya digunakan sebagai indikator pembalikan tren.
“Pola falling wedge jatuh pada Bitcoin selalu bersifat bullish. Sejarah akan terulang lagi!” tulisnya di X, Jumat (21/03/2025).
Dalam analisis teknikal, pola ini terbentuk dari dua garis tren yang semakin menyempit akibat pergerakan harga yang membentuk lower highs dan lower lows. Apabila harga BTC berhasil menembus garis tren atas, tren bullish yang kuat bisa terjadi.
Menariknya, Mister Crypto mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir, Bitcoin telah mengalami rally harga setiap kali pola falling wedge terbentuk. Dalam tiga kejadian sebelumnya, harga BTC mencatat kenaikan yang cukup besar dalam kurun waktu 54 hari.
Jika pola ini kembali berulang dengan tren kenaikan yang semakin meningkat, maka potensi kenaikan harga BTC bisa mencapai sekitar 77 persen setelah breakout terjadi. Dengan asumsi ini, pasar bisa melihat pergerakan bullish yang kuat di sepanjang Q2 2025.
Investor dan Institusi Besar Makin Percaya Diri
Selain pola teknikal yang menjanjikan, data on chain menunjukkan bahwa investor terus menarik BTC dari bursa kripto. Menurut tweet yang diunggah oleh Ali Martinez, dalam beberapa hari terakhir, sekitar US$840 juta telah ditarik dari bursa kripto.
“Sekitar 10.000 BTC ditarik dari bursa minggu ini! Ini sering menjadi tanda meningkatnya kepercayaan investor dan perilaku penyimpanan jangka panjang,” jelasnya, Sabtu, (22/03/2025).
Arus keluar yang besar ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya diri terhadap apresiasi harga Bitcoin dalam jangka panjang dan memilih untuk menyimpan aset daripada menjualnya.
Institusi besar juga tampaknya ikut mengambil posisi agresif terhadap Bitcoin. Berdasarkan data terbaru dari SoSoValue, dalam tujuh hari berturut-turut, BTC mencatat inflow positif dengan total US$774 juta.
Tren ini mengindikasikan bahwa minat investor institusional terhadap BTC tetap kuat meskipun pasar tengah mengalami fase konsolidasi. Jika tren ini terus berlanjut, maka kemungkinan besar Bitcoin akan memasuki fase bullish yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang.
Secara keseluruhan, kombinasi faktor teknikal dan fundamental menunjukkan potensi kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Meskipun volatilitas tetap menjadi faktor yang perlu diperhitungkan, pola bullish yang terbentuk serta kepercayaan investor yang meningkat dapat menjadi katalis utama bagi lonjakan berikutnya. [dp]