Pola candlestick dalam trading crypto adalah alat penting bagi investor untuk memahami pergerakan harga kripto dan mengambil keputusan jual beli yang tepat.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari beberapa pola candlestick bullish reversal dan bearish reversal, kelebihan dan kekurangan pola candlestick, serta kanal edukasi online gratis yang tersedia bagi investor di Indodax Academy.
Oleh: OSCAR DARMAWAN
Pendiri dan CEO Indodax
Trading kripto telah menjadi salah satu cara untuk memperoleh keuntungan dalam jangka pendek dengan risiko yang relatif tinggi.
Sentimen kripto, yang mengindikasikan tingkat kekhawatiran atau kepercayaan investor terhadap kripto, seringkali menjadi alat ukur kinerja pasar.
Di tengah naik turunnya harga kripto, pola candlestick menjadi salah satu alat penting bagi investor untuk memahami pergerakan harga dan mengambil keputusan jual beli yang tepat.
Pentingnya Memahami Pola Candlestick dalam Trading Crypto
Oscar Darmawan, CEO Indodax, menekankan pentingnya memahami analisis teknikal, yaitu cara memahami pola candlestick.Â
Pola candlestick membantu investor untuk melihat aktivitas harga suatu kripto pada waktu tertentu. Dalam Indodax, investor dapat melihat aktivitas harga dalam berbagai timeframe, mulai dari 1 menit hingga 1 minggu.
Pola candlestick memberikan informasi tentang harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah suatu kripto pada waktu tertentu.
Dengan membaca pergerakan candlestick dengan baik, investor dapat memperoleh gambaran dan sinyal penting tentang apakah kripto yang ingin dibeli atau dijual akan naik atau turun.
Dengan demikian, investor dapat mengambil keputusan jual beli yang tepat dan memperoleh cuan.
Memulai Mempelajarinya
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh investor dalam memulai mempelajari pola candlestick adalah memperhatikan badan candlestick tersebut yang berwarna merah dan hijau.
Warna merah menunjukkan adanya penurunan harga, sedangkan warna hijau menunjukkan kenaikan harga.
Investor harus memperhatikan bagian bawah dan atas candlestick. Pada candlestick hijau, bagian bawah menunjukkan harga pembukaan dan bagian atas menunjukkan harga penutupan.
Pada candlestick merah, bagian bawah menunjukkan harga penutupan dan bagian atas menunjukkan harga pembukaan. Setelah memahami teknik dasar ini, investor harus mempelajari pola candlestick bullish reversal dan bearish reversal.
Pola Bullish Reversal
Beberapa pola candlestick bullish reversal yang perlu diperhatikan oleh investor adalah pola Bullish Hammer, pola Bullish Engulfing, pola Candle Morning Star, dan pola Three White Soldier.
Pola Bullish Hammer menunjukkan adanya candlestick berwarna hijau dengan sumbu yang berada di bawah badan candlestick tersebut. Pola ini menunjukkan bahwa pola bearish sudah berakhir dan akan berbalik arah menjadi bullish.
Pola Bullish Engulfing menunjukkan adanya candlestick berurut berwarna hijau di akhir downtrend.
Jika dibandingkan dengan candle berwarna merah di sebelah kiri, candle berwarna hijau ini akan berukuran lebih tinggi dibandingkan dengan candle berwarna merah di sebelahnya.
Pola ini dapat memprediksi tingginya candle berwarna hijau ini dan kenaikan harga yang akan semakin besar, dikutip dari Cointelegraph.
Pola Candle Morning Star menunjukkan adanya candlestick kecil (berwarna merah atau hijau) di antara candlestick merah dan candlestick hijau berukuran besar. Jika investor melihat pola ini, ini menandakan bahwa sinyal kenaikan harga akan segera dimulai.
Pola Three White Soldier menunjukkan tiga candlestick berwarna hijau yang berbentuk seperti tangga naik dengan ukuran badan candlestick yang panjang pipih. Jika investor melihat pola ini, ini menunjukkan sinyal beli kripto yang cukup kuat.
Pola Bearish Reversal
Beberapa pola candlestick bearish reversal yang perlu diperhatikan oleh investor adalah pola Three Black Crows, pola Hanging Man, pola Shooting Star, dan pola Bearish Harami.
Pola Three Black Crows merupakan kebalikan dari pola Three White Soldier, di mana investor berpaku pada tiga candlestick berwarna merah yang berbentuk seperti tangga turun.
Investor juga perlu memperhatikan dua candlestick merah terakhir memiliki pembukaan harga yang berada di tengah-tengah candlestick sebelumnya dan penutupan harga yang lebih rendah dari candlestick merah pertama.
Pola Hanging Man merupakan kebalikan dari pola Bullish Hammer, di mana adanya candlestick berwarna merah dengan sumbu yang berada di bawah badan candlestick tersebut.
Pola ini menunjukkan bahwa pola bullish sudah berakhir dan akan berbalik arah menjadi bearish.
Pola Shooting Star serupa dengan pola Hanging Man, dengan perbedaan hanya pada bagian sumbu yang berada di atas badan lilin berbentuk seperti palu terbalik berwarna merah.
Pola Bearish Harami menunjukkan adanya penurunan harga. Candle berwarna merah berukuran kecil, di mana candle dan sumbunya tidak lebih panjang dari candle hijau sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Candlestick
Memahami pola candlestick memiliki beberapa kelebihan, yaitu membantu investor untuk memahami pergerakan harga kripto pada waktu tertentu.
Investor juga memperoleh gambaran dan sinyal penting tentang apakah kripto yang ingin dibeli atau dijual akan naik atau turun, dan membantu investor untuk mengambil keputusan jual beli yang tepat dan memperoleh cuan.
Namun, pola candlestick juga memiliki kekurangan. Grafik dari grafik yang kurang berfungsi dengan baik jika diaplikasikan dengan timeframe kecil.
Oleh karena itu, jika investor ingin mengaplikasikan pola candlestick, sebaiknya menunggu closing candle pada timeframe 4 jam, yaitu 30 menit sebelum pergantian candlestick supaya candle yang terbentuk sudah final.
Edukasi Seputar Kripto dan Blockchain
Indodax memiliki kanal edukasi online gratis bernama Indodax Academy yang berfungsi untuk memberikan edukasi seputar kripto dan blockchain dengan bahasan yang mendalam dan jelas.
Investor dapat memanfaatkan kanal ini untuk mempelajari pola candlestick dalam trading crypto dan analisis teknikal lainnya.
Memahami pola perdagangan seperti itu dalam trading crypto merupakan salah satu alat penting bagi investor untuk memahami pergerakan harga kripto dan mengambil keputusan jual beli yang tepat.
Pola candlestick memberikan informasi seputar harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah, serta memberikan gambaran tentang momentum beli dan jual di pasar kripto.
Investor perlu memperhatikan beberapa pola candlestick bullish reversal, seperti pola Bullish Hammer, pola Bullish Engulfing, pola Candle Morning Star, dan pola Three White Soldier.
Kemudian, pola candlestick bearish reversal, seperti pola Three Black Crows, pola Hanging Man, pola Shooting Star, dan pola Bearish Harami.
Meskipun memahami itu membutuhkan waktu dan pengalaman, investor dapat memanfaatkan kanal edukasi online seperti Indodax Academy untuk memperdalam pemahaman mereka tentang kripto dan blockchain serta teknik trading yang lebih maju.
Selain itu, investor juga harus memperhatikan sentimen pasar kripto, seperti indeks Fear and Greed, dan melakukan analisis fundamental, seperti mempelajari whitepaper dan membaca pemberitaan tentang kripto yang akan dibeli.
Dalam mengambil keputusan jual beli aset kripto, investor harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi di pasar kripto yang masih sangat fluktuatif.
Terlebih lagi, investor juga harus mempertimbangkan kebijakan dan regulasi pemerintah terkait dengan kripto, yang dapat berdampak pada harga kripto di pasar.
Dalam hal ini, investor perlu melakukan riset yang cermat dan bijak sebelum memutuskan untuk melakukan jual beli kripto.
Pola candlestick dalam trading crypto dapat menjadi alat yang berguna bagi investor untuk memahami pergerakan harga kripto di pasar.
Dengan mempelajarinya dan menggunakan kanal edukasi online seperti Indodax Academy, investor dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pasar kripto dan meningkatkan peluang mereka untuk meraih keuntungan.
Namun, investor juga harus mempertimbangkan risiko dan regulasi yang terkait dengan pasar kripto sebelum memutuskan untuk melakukan jual beli aset kripto. [az]