Polygon Siap Upgrade 33 Persen Jaringan Demi Ledakan Stablecoin Dunia

Banner IUX

Polygon mengumumkan rencana peningkatan kapasitas jaringan sebesar 33 persen untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan stablecoin dan adopsi aset dunia nyata (RWA).

Melalui proposal resmi bertajuk PIP-71, tim pengembang menyatakan akan menaikkan block gas limit dari 45 juta menjadi 60 juta pada kuartal IV 2025. Langkah ini disebut penting untuk menjaga kelancaran transaksi yang terus meningkat di ekosistem Polygon.

Kebijakan ini lahir dari pertumbuhan signifikan transaksi stablecoin di jaringan Polygon. Sejak awal 2025, volume transaksi bulanan tercatat naik 40 persen, sementara pasokan stablecoin di ekosistem telah menembus lebih dari US$3 miliar.

Kondisi tersebut mendorong Polygon untuk segera melakukan penyesuaian teknis agar jaringan tidak terbebani oleh lonjakan aktivitas, sekaligus membuka jalan bagi integrasi lebih luas dengan aset dunia nyata yang ditokenkan.

Upgrade Rio dan Target 10.000 TPS

Selain PIP-71, Polygon juga tengah menyiapkan upgrade Rio yang telah diuji coba di testnet Amoy pada 11 September 2025. Implementasi penuh di jaringan utama atau mainnet dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang.

BACA JUGA:  Ant Group Tautkan Rp135 Triliun Aset Energi ke Blockchain

Rio membawa sejumlah pembaruan teknis, seperti stateless block verification untuk mempercepat verifikasi blok, sistem produksi blok baru bernama Validator-Elected Block Producer (VEBloP), serta pengurangan risiko reorganisasi blok (reorgs).

Peningkatan ini ditujukan agar jaringan lebih efisien, aman, dan mampu menampung volume transaksi yang lebih besar.

Rio juga merupakan bagian dari roadmap Gigagas yang digagas Polygon. Dalam dokumen resmi, jaringan menargetkan kecepatan transaksi hingga 5.000 transaksi per detik (TPS) dalam jangka menengah, dengan potensi mencapai 10.000 TPS di masa depan.

Dengan kapasitas tersebut, Polygon berupaya memposisikan diri sebagai blockchain yang siap melayani pasar stablecoin global yang diproyeksikan dapat menembus US$2 triliun dalam beberapa tahun mendatang.

Tantangan dan Implikasi bagi Validator Polygon

Meski menjanjikan kapasitas yang lebih besar, peningkatan gas limit dan Rio Upgrade berpotensi menimbulkan tantangan baru bagi validator. Dengan ukuran blok yang lebih besar, beban bandwidth dan kebutuhan perangkat keras validator diperkirakan ikut meningkat.

BACA JUGA:  US$1,7 Tinggal Sejengkal! ONDO Siap Gebrak Pasar

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran sebagian pihak di komunitas bahwa desentralisasi jaringan dapat terpengaruh jika hanya validator dengan sumber daya besar yang mampu bertahan.

Namun, tim pengembang Polygon menegaskan bahwa upgrade ini bersifat kompatibel ke belakang (backward compatible) dan tidak akan mengganggu konsensus yang sudah ada.

Proses implementasi juga dirancang agar non-intrusif, sehingga validator dapat menyesuaikan perangkat lunak mereka tanpa perlu perubahan sistem secara radikal.

Polygon menilai langkah strategis ini akan memperkuat daya saingnya di pasar blockchain, khususnya dalam mendukung pembayaran stablecoin, transaksi lintas batas, serta tokenisasi aset nyata seperti obligasi pemerintah.

Dengan kapasitas yang lebih tinggi dan biaya transaksi yang tetap rendah, jaringan ini diharapkan mampu menarik lebih banyak institusi dan pelaku pasar global untuk mengadopsi ekosistem Polygon. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait