Anthony Pompliano, Pendiri Morgan Creek Digital mengatakan Bitcoin akan berjaya, jika kebijakan moneter setiap negara terus memburuk. “Saya yakin kebijakan moneter mereka selalu buruk,” katanya.
Menurut veteran Amerika Serikat itu, salah satu kesalahpahaman terbesar tentang Bitcoin adalah bahwa ia akan menang karena teknologinya. Uang dan mata uang tidak memiliki masalah dengan teknologinya, masalahnya adalah kebijakan moneter.
“Setiap mata uang yang diterbitkan negara memiliki struktur yang serupa. Pertama, dikendalikan oleh pemerintah. Kedua, uang itu tidak memiliki underlying asset sebagai patokan nilainya. Ketiga, nilai mata uang itu perlahan-lahan berkurang karena inflasi. Keempat, inflasi diatur dan dikendalikan oleh entitas terpusat, oleh sekelompok kecil orang,” katanya.
Menurut Pompliano, kendali mata uang oleh bank sentral tidak demi keberlangsungan mata uang itu, tetapi hanya demi keberlangsungan pengendalian ekonomi.
Padahal mata uang adalah bagian penting dari laju ekonomi. Maka, oleh bank sentral, mata uang adalah alat yang bisa dimanipulasi dalam upaya mengelola ekonomi negara.
“Tidak sulit mengenali kelemahan itu, sebab bank sentral kerap salah, bias, emosional atau tidak efektif dalam menjalankan tugas mereka,” katanya.
Namun demikian, mengingat hakikat Bitcoin (khususnya sifat anti inflasi) sangat berseberangan dengan hakikat mata uang yang diterbitkan oleh negara, Pompliano berpendapat bank sentral tidak akan pernah bisa mengubah kebijakan moneternya.
“Mereka tidak bisa berubah. Inovasi terlalu kuat. Bank sentral telah candu atas apa yang mereka miliki. Itulah yang membuka pintu bagi Bitcoin. Dan jika Bitcoin akan berjaya cukup lama, maka kebijakan moneter akan menjadi magnet yang tidak seorang pun akan bisa menolak,” pungkasnya. [Substack/red]
