Firma riset keuangan global Bernstein memproyeksikan bull market kripto akan berlanjut hingga tahun 2027, dengan prediksi Bitcoin mencapai harga antara US$150.000 hingga US$200.000 dalam waktu 12 bulan ke depan.
Proyeksi ini menilai bahwa siklus pasar kripto kali ini akan lebih panjang dibanding siklus sebelumnya.
Berdasarkan laporan Finbold, prediksi tersebut didasarkan pada sejumlah faktor utama seperti regulasi kripto yang semakin jelas di AS, tren penurunan suku bunga acuan yang diperkirakan terjadi di akhir 2025, serta meningkatnya keterlibatan institusi besar dalam pasar aset digital.
“Momentum pasar saat ini bukan hanya didorong oleh spekulasi, tapi juga oleh adopsi institusional dan kemajuan kebijakan yang nyata,” tulis tim analis Bernstein dalam laporannya.
Bernstein menyebut bahwa Bitcoin akan menjadi pemimpin awal dalam siklus bullish ini, disusul oleh altcoin utama dan aset-aset dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Mereka juga menaikkan target valuasi beberapa perusahaan kripto besar seperti Robinhood, Coinbase dan Circle, seiring lonjakan volume transaksi kripto pada kuartal terakhir.
Prediksi Bitcoin dari Para Raksasa Keuangan
Selain Bernstein, sejumlah lembaga keuangan dan analis terkemuka juga mengungkapkan prediksi optimistis terkait pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Berdasarkan laporan Bankrate, VanEck, salah satu manajer aset kripto terbesar di dunia, memperkirakan harga Bitcoin akan menembus US$180.000 pada tahun depan. Di sisi lain, Charles Schwab bahkan menyebut angka fantastis, yakni Bitcoin berpotensi mencapai US$1 juta dalam beberapa tahun ke depan.
Investor veteran Mike Novogratz turut menyatakan keyakinannya bahwa Bitcoin dapat menjadi aset utama dunia dalam dekade ini. Sementara itu, Tim Draper, seorang venture capitalist terkemuka, menargetkan harga Bitcoin mencapai US$250.000 pada akhir 2025.
Lembaga riset Finder.com memberikan proyeksi moderat namun tetap menjanjikan, yakni Bitcoin berada di kisaran US$145.167 pada 2025, naik ke US$458.647 pada 2030, dan menyentuh US$1 juta pada 2035.
Platform InvestingHaven juga menyebut harga BTC bisa berada antara US$80.840 dan US$151.150, dengan potensi skenario optimistis mencapai US$181.000.
Sementara itu, Benzinga menyampaikan prediksi rentang harga Bitcoin pada 2025 antara US$84.643 (skenario bearish) hingga US$181.064 (skenario bullish), dengan nilai rata-rata US$125.027.
Analis dari H.C. Wainwright baru-baru ini memperbarui target harga BTC mereka menjadi US$225.000, naik signifikan dari prediksi sebelumnya yang hanya US$145.000.
Institusi Semakin Yakin, Momentum Pasar Meningkat
Galaxy Digital melalui Kepala risetnya, Alex Thorn, menyatakan bahwa Bitcoin berpotensi mendekati US$185.000 di akhir tahun. Sementara itu, lembaga keuangan Global X ETFs juga menargetkan harga Bitcoin mencapai US$200.000 pada penghujung tahun 2025.
Seluruh proyeksi tersebut mencerminkan meningkatnya keyakinan bahwa fase bullish saat ini didukung oleh fundamental yang kuat, bukan sekadar spekulasi pasar.
Adopsi institusional yang terus berkembang, kejelasan regulasi dari pemerintah, serta kebijakan moneter yang mendukung menjadi faktor utama yang menguatkan potensi reli harga Bitcoin dalam jangka menengah hingga panjang.
Dengan mayoritas lembaga besar memberikan prediksi bullish dalam rentang yang tinggi, pasar kripto tampaknya sedang berada pada fase akumulasi yang sangat penting. Para analis menilai bahwa investor retail perlu mewaspadai fase ini agar tidak tertinggal ketika pergerakan besar benar-benar terjadi. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.