Prediksi Gila Bitcoin 2025: Siap-Siap Jadi Kaya Raya!

Dalam perkembangan terkini dunia kripto, Samson Mow, seorang pendukung vokal Bitcoin dan CEO dari perusahaan adopsi Bitcoin, JAN3, kembali dengan prediksi luar biasa untuk tahun 2025.

Dilansir dari The Modern Investor, prediksi ini mencakup peningkatan harga Bitcoin hingga US$1 juta, strategi adopsi baru oleh negara-negara, dan dampak potensial pada pasar kripto global.

Bitcoin Sebagai Cadangan Strategis Negara

Salah satu prediksi yang menarik perhatian adalah potensi negara-negara, termasuk AS, untuk menciptakan cadangan strategis Bitcoin.

Menurut Mow, sudah ada langkah awal dari beberapa negara bagian di AS dan beberapa wilayah seperti Vancouver untuk mulai membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi mereka.

“Rumor menunjukkan bahwa Uni Emirat Arab (UAE) telah memiliki beberapa ratus Bitcoin dan berencana membeli lebih banyak,” ungkap CEO Binance Changpeng Zhao, dalam salah satu tweet dari Mow.

Mow juga menyoroti potensi beberapa negara Asia yang akan mengikuti jejak El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai strategi nasional. Meskipun belum ada negara yang secara spesifik disebutkan, spekulasi mengarah ke Hong Kong sebagai salah satu kandidat potensial.

Prediksi Omega Candle dan Lonjakan Harga

Samson Mow dikenal sebagai salah satu figur paling bullish terhadap masa depan Bitcoin. Ia memprediksi adanya fenomena Omega Candle, yaitu kenaikan harga Bitcoin dalam jumlah besar secara tiba-tiba.

“Kita mungkin akan bangun suatu hari dan melihat Bitcoin naik US$25.000 hingga US$38.000 dalam semalam,” ungkap Mow.

Lebih lanjut, Mow memperkirakan bahwa pada akhir 2025, harga Bitcoin akan mencapai US$1 juta.

“Dengan semakin banyaknya negara dan institusi besar yang membeli Bitcoin, sulit membayangkan harga hanya berada di kisaran US$150.000 atau US$165.000,” tambahnya.

Strategi Baru dan Obligasi Bitcoin

Selain prediksi harga, Mow juga berbicara tentang adopsi strategis Bitcoin melalui obligasi Bitcoin. Konsep ini melibatkan penerbitan obligasi berbasis Bitcoin oleh negara-negara, mirip dengan obligasi pemerintah tradisional. Mow meyakini bahwa sedikitnya dua atau tiga negara akan meluncurkan obligasi semacam ini pada tahun depan.

JAN3, perusahaan yang dipimpin Mow, diperkirakan akan membantu 10 negara baru dalam mengembangkan strategi adopsi Bitcoin selama tahun 2025.

“Banyak negara ingin merahasiakan strategi mereka untuk membeli Bitcoin agar dapat memperoleh harga terbaik di pasar,” ujar Mow.

Tether, Ethereum dan Regulasi Kripto di Eropa

Dalam prediksinya, Mow juga menyebutkan bahwa stablecoin popular Tether (USDT) akan melampaui Ethereum dalam hal kapitalisasi pasar. Namun, ini hanya mungkin jika Tether mampu meningkatkan likuiditas pasar secara signifikan.

Ia juga mengomentari regulasi kripto di Eropa, menilai bahwa peraturan yang ada saat ini lebih bersifat mikro terkait pencucian uang dan perpindahan dana besar.

“Eropa tidak melarang kripto. Sebaliknya, negara seperti Portugal, Jerman dan Hongaria bahkan menawarkan insentif pajak untuk mendorong adopsi,” tambahnya.

Meskipun optimisme mendominasi prediksi Mow, ia juga mengingatkan akan tantangan di depan. Beberapa prediksi serupa di masa lalu tidak sepenuhnya terwujud, dan volatilitas tetap menjadi sifat dasar pasar kripto.

Namun, Mow tetap percaya diri bahwa kombinasi antara meningkatnya adopsi institusional, peluncuran Bitcoin ETF dan strategi baru negara-negara akan membawa Bitcoin ke level yang belum pernah tercapai sebelumnya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait