Prediksi Grayscale: Ini 20 Kripto Potensial di Q4 2024!

Perusahaan investasi aset digital terkemuka, Grayscale, telah mengumumkan daftar terbaru 20 kripto berpotensi tinggi untuk kuartal keempat tahun 2024.

Daftar ini hadir dengan sejumlah perubahan signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, termasuk penambahan beberapa aset baru seperti Sui (SUI), Bittensor (TAO), Optimism (OP), Celo (CELO), Helium (HNT) dan UMA Protocol (UMA). Selain itu, ada beberapa aset yang harus tereliminasi dari daftar mereka.

Kripto Pendatang Baru dengan Potensi Tinggi

Penambahan baru pada daftar ini tidaklah sembarangan. Menurut tim riset Grayscale dalam laporan penelitiannya, aset yang dipilih mewakili sektor kripto yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dalam waktu dekat.

Sui (SUI), misalnya, menjadi sorotan karena peningkatan kecepatan transaksi sebesar 80 persen setelah pembaruan jaringan yang dilakukannya. Hal ini menjadikan SUI sebagai salah satu aset yang paling menarik perhatian investor di pasar kripto saat ini.

Di sisi lain, Bittensor (TAO) dianggap mampu mengintegrasikan teknologi kripto dan kecerdasan buatan (AI) secara efektif, membuka peluang baru yang unik untuk pertumbuhan dan pengembangan lebih lanjut.

Celo (CELO) juga menonjol karena transisinya menjadi jaringan layer-2 Ethereum, yang telah meningkatkan adopsi stablecoin dan layanan pembayaran berbasis kripto.

Bahkan, salah satu Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mengapresiasi keberhasilan Celo dalam mengembangkan solusi kripto di Afrika.

UMA Protocol, yang mendukung platform prediksi Polymarket, juga menjadi salah satu tambahan terbaru, menunjukkan pentingnya peran orakel dalam pasar prediksi berbasis blockchain.

Bitcoin, Ethereum dan Solana Tetap Mendominasi

Meskipun ada beberapa pemain baru yang masuk dalam daftar Grayscale, tiga raksasa kripto yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) masih mempertahankan posisi mereka sebagai aset terkemuka di portofolio Grayscale.

Bitcoin tetap menjadi yang teratas, terutama karena kehadiran ETF Bitcoin di pasar AS yang semakin memperkuat dominasinya di tahun ini. Kondisi makroekonomi yang menguntungkan juga berperan dalam menjaga nilai Bitcoin tetap kompetitif dibandingkan aset lainnya.

Ethereum, meski performanya kurang dibandingkan Bitcoin belakangan ini, masih menjadi pemain utama dalam ruang pengembangan aplikasi blockchain.

Dengan jumlah aplikasi, pengembang, pendapatan biaya dan total nilai yang terkunci (TVL) dalam jaringannya, Ethereum terus menunjukkan bahwa ekosistemnya masih sangat relevan dan mendominasi di dunia kripto.

Solana juga berhasil mempertahankan posisinya berkat teknologi jaringan yang efisien dan adopsi yang terus berkembang, meskipun masih berada di bawah bayang-bayang Bitcoin dan Ethereum.

“Sektor platform kontrak pintar akan terus tumbuh dan Ethereum, dengan keandalan jaringan yang tinggi, desentralisasi dan keamanan, diharapkan akan tetap menjadi pemain dominan,” ungkap laporan Grayscale.

Aset yang Ditinggalkan

Selain menambahkan aset baru, Grayscale juga memutuskan untuk mengeliminasi enam aset dari daftar kuartal sebelumnya, yaitu Render (RENDER), Mantle (MNT), THORChain (RUNE), Pendle (PENDLE), Illuvium (ILV) dan Raydium (RAY).

Meski aset-aset ini masih memiliki nilai di ekosistem kripto yang lebih luas, Grayscale yakin bahwa pilihan baru mereka menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi dan risiko yang lebih seimbang untuk kuartal mendatang.

Fokus Utama Grayscale: AI, Infrastruktur dan Tren Adopsi Unik

Salah satu tema utama yang menjadi fokus Grayscale dalam pemilihan aset kali ini adalah proyek-proyek terkait kecerdasan buatan (AI) terdesentralisasi, infrastruktur berkinerja tinggi dan proyek-proyek dengan tren adopsi unik.

Hal ini mencerminkan tren pasar yang semakin mengarah ke integrasi AI dalam ruang kripto serta adopsi teknologi blockchain yang lebih luas dalam berbagai sektor.

Bittensor (TAO), sebagai salah satu pendatang baru, mencerminkan tren ini dengan menggabungkan AI dan teknologi kripto.

Pengembangan infrastruktur yang berfokus pada jaringan desentralisasi dan adopsi stablecoin juga menjadi faktor kunci yang dipertimbangkan oleh tim riset Grayscale.

Grayscale tidak lupa mengingatkan para investor tentang risiko yang melekat dalam investasi kripto.

“Volatilitas tinggi, kerentanan kontrak pintar dan ketidakpastian regulasi masih menjadi tantangan utama bagi investor yang ingin memasuki pasar ini,” ungkap laporan tersebut.

Namun, dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman tentang tren pasar, potensi pertumbuhan aset-aset ini tetap menjanjikan.

Dengan masuknya beberapa pemain baru dalam daftar Grayscale dan keluarnya beberapa aset lainnya, kuartal keempat 2024 diharapkan akan menjadi periode yang menarik bagi para investor kripto.

Grayscale tetap optimis bahwa aset-aset yang mereka pilih akan memberikan pengembalian yang menguntungkan dan menawarkan peluang investasi yang layak dipertimbangkan, terutama dalam lingkungan pasar yang terus berkembang dan berubah dengan cepat. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait