Prediksi Harga Bitcoin April 2020, Rp242 Juta

Harga Bitcoin pada April 2020 diprediksi mencapai US$17.700 (Rp242 Juta). Prediksi itu diasaskan pada model Stock-to-Flow, per Rabu, 19 Februari 2020. 16 Februari 2020 lalu, kami menulis hal serupa. Silahkan baca di sini.

Model Stock-to-Flow (StF) oleh PlanB cukup popular digunakan untuk memprediksi harga Bitcoin. Mengingat ada mekanisme Bitcoin Reward Halving, StF mampu mengukur tingkat kelangkaannya seperti emas. Semakin Bitcoin langka, dan permintaan meningkat, maka harga akan naik.

Skor StF terdiri dari dua variabel utama, yakni ketersediaan Bitcoin (stock) dan laju produksinya (flow) selama satu tahun. Ketersediaan adalah jumlah total Bitcoin yang beredar (selesai ditambang). Sedangkan laju produksi adalah seberapa banyak Bitcoin yang ditambang (diproduksi) dalam satu tahun.

Bilangan stock kemudian dibagi dengan bilangan flow Bitcoin. Contohnya, stock Bitcoin saat ini adalah 18.220.337 BTC. Sedangkan flow selama setahun adalah 657.000 BTC. Maka skor StF-nya adalah 18.220.337/657.000 = 27,7.

Setelah pada Halving Ketiga (Mei 2020), tentu skor itu akan meningkat. Ketika Halving, Bitcoin yang beredar sekitar 18.375.000 BTC. Ketika itu laju produksi Bitcoin adalah 6,25 BTC per block atau sekitar 900 BTC per hari, maka produksi selama satu tahun adalah 328.500 BTC. Maka skor StF Bitcoin pada Halving Ketiga adalah 18.375.000/328.500 = 55,9. Skor itu hampir menyamai skor StF emas saat ini, yakni 62.

Prediksi
Stock-to-Flow oleh PlanB dan asumsi sejarah akan berulang (cycle repeat), menggunakan dua acuan harga, masing-masing 10 harian dan 365 harian. Acuan cycle repeat penuh adalah 1458 hari atau setara dengan 4 tahun.

Per 19 Februari pukul 16:08 WIB, acuan harga 10 harian adalah US$9.475 (StF: 26,4) dan 365 harian adalah US$8.305 (StF: 25,4), di mana harga pada model adalah US$10.178. Di Digitalik.net, besaran itu diperbarui setiap 15 menit, berdasarkan harga Bitcoin terkini.

Prediksi
Berdasarkan acuan itu, diperoleh prediksi harga Bitcoin untuk hari-hari berikutnya. Pada 31 Maret 2020 misalnya, harga Bitcoin diprediksi sekitar US$12.436. Lalu naik hingga US$17.869 pada 20 April 2020.

Pada 31 Maret 2020, harga Bitcoin diprediksi sekitar US$12.436.

Bitcoin turun drastis sejak tanggal itu hingga US$12.007 pada 3 Juni 2020. Bitcoin diprediksi melampaui harga tertinggi sepanjang masa, pada 25 Oktober 2020 di level US$20.826.

 Bitcoin diprediksi melejit hingga US$17.869 pada 20 April 2020.
Pada 25 Oktober 2020 Bitcoin diramalkan menjulang hingga US$20.826. 

Bukan Acuan Utama
Model Stock-to-Flow memang terkesan amat ilmiah bagi sebagian orang. Bitcoin pun relatif mudah diprediksi karena tingkat kelangkaannya sudah pasti, sebagai akibat mekanisme baku pada sistem Bitcoin.

Toh, itu tentu dikembalikan lagi pada sentimen pasar di masa mendatang. Jikalau permintaan meningkat tentu ada peningkatan harga. Tetapi, untuk berharap sesuai prediksi itu, tentu ada beragam faktor lainnya di masa depan yang belum kita ketahui.

Lagipula model Stock-to-Flow hanya menggunakan data historis pada dua Halving sebelumnya sebagai sample, yang relatif teramat kecil untuk sebuah pendekatan ilmiah. [RED]

Terkini

Warta Korporat

Terkait