Setelah menjebol all time high (ATH) dan melaju lebih dari US$60 ribu, Bitcoin diprediksi ke US$63-80 ribu.
Muhammad Kurnia Bijaksana
Pendiri Crypto Legend Indonesia
Setelah dip selama 7 hari dari US$58 ribu ke US$40 ribu, dilanjut dengan memanjat perlahan selama hampir 2 minggu, akhirnya Bitcoin kembali menembus titik tertingginya pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Raja aset kripto itu diproyeksikan akan segera menuju US$63 ribu, bahkan berpotensi US$80 ribu. Hal ini didukung oleh beberapa aspek teknikal dan fundamental.
Sisi Teknikal: Fibonacci Extension di Timeframe Mingguan
Hal pertama yang mendasari potensi kenaikan Bitcoin adalah Fibonacci extension di timeframe mingguan.
Proyeksi yang ditarik sejak ATH 2017 dan titik rendah 2019, memproyeksikan bahwa Bitcoin berpotensi menuju US$63,5 ribu di titik 3,618 dan US$80 ribuan di titik 4,618. Secara teori, para pelaku pasar akan mulai mengambil keuntungan di titik-titik tersebut. Sehingga kuat kemungkinan harga Bitcoin akan terus didorong ke sana.
Ditambah lagi, di timeframe harian, kita dapat melihat terbentuknya channel yang memproyeksikan harga dapat menuju zona US$60-70 ribu.
Faktor teknikal lainnya adalah Moving Average Exponential (EMA) 21 dan 55 yang sudah “merestui” Bitcoin untuk menjadi bullish.
Faktor teknis pada Bitcoin, yakni EMA 21 dan 55 yang sudah di-test, channel yang memproyeksi pergerakan Bitcoin ke zona US$60-70 ribu.
Faktor Fundamental: Banyaknya Institusi yang Membeli Bitcoin dan Stimulus
Faktor fundamental yang mungkin mempengaruhi bullish-nya Bitcoin adalah semakin banyaknya perusahaan besar yang membeli Bitcoin dan menjadikannya sebagai aset dalam perbendaharaan mereka, seperti Microstrategy dan Grayscale Bitcoin Trust.
Selain itu, kabar bahwa semakin banyaknya investor retail yang mulai melek aset kripto dan menggunakan stimulus check yang diberikan oleh Amerika Serikat, semakin memperkuat momentum bullish dari Bitcoin.
Apakah Ini Pucuk Atas?
Sejalan dengan semakin naiknya Bitcoin, penulis merasa perlu juga mengingatkan bahwa “bull run” bagi Bitcoin sudah berlangsung selama 1 tahun, dimulai sejak “Corona crash” Maret tahun lalu.
Harga Bitcoin naik dari sekitar US$4 ribu, ke US$60 ribu dalam setahun, naik 15 kali lipat. Alangkah baiknya jika kita juga berhati-hati jika koreksi datang. Happy trading! [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.