Analis dari Bloomberg Intelligence, Mike McGlone memrediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai lebih dari US$35 ribu per BTC pada tahun 2021, berbanding harga 3 November 2020, US$13.700 per BTC.
Pantuan redaksi hari ini, 5 November 2020, pukul 11:23 WIB, Bitcoin sudah menapaki harga tertinggi terbaru sepanjang tahun ini, yakni di wilayah US$14.372 (Rp207 juta) per BTC (pukul 10:53 WIB), berdasarkan data dari Binance.
Bitcoin tampak percaya diri, masih berada di atas Moving Average (MA) 50, 100 dan 200 pada skala harian (1D).
McGlone menegaskan, berdasarkan pola historis pasca Bitcoin Halving tahun 2016, harga aset kripto nomor wahid itu akan naik tinggi pada tahun 2021.
“Pasokan tahunan Bitcoin akan turun menjadi kurang dari 2 persen pada tahun depan. Jika Bitcoin Halving sebelumnya berfungsi sebagai penunjuk arah, maka pada tahun 2021 akan menjadi tahun naik yang kuat. Jika Bitcoin naik hanya seperempat dari sekitar 1.375 persen pada tahun 2017, tahun setelah pasokan harian Bitcoin baru turun menjadi 1.800 BTC, maka harga Bitcoin akan melebihi US$35.000 pada tahun 2021 berbanding sekitar US$13.700 per BTC pada 3 November 2020,” tegas McGlone, 4 November 2020.
Volatilitas Rendah Berdampak Positif
McGlone juga menyoroti pengaruh volatilitas Bitcoin yang rendah terhadap apresiasi harga Bitcoin yang tinggi.
Analis Bloomberg: Belum Ada Alasan Bitcoin Berhenti Diapresiasi
“Volatilitas Bitcoin yang menurun yang berbanding terbalik dengan aset lain menunjukkan bahwa Bitcoin semakin unggul dan lebih cenderung terapresiasi jika pola masa lalu adalah panduannya. Grafik kami menggambarkan volatilitas Bitcoin 180 hari turun mendekati titik terdalam 2015, di sekitar 36 persen. Dan untuk pertama kalinya jatuh di bawah Indeks Saham Nasdaq 100. Dari Oktober 2015, ketika volatilitas mencapai titik terendah 2017, Bitcoin meningkat sekitar 8.000 persen,” tulis McGlone menyiratkan penguatan harga Bitcoin yang terus menerus. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.