Adalah “PlanB”, perancang grafik Bitcoin Stock-to-Flow (Stf), memrediksi harga Bitcoin bisa mencapai US$135-450 ribu pada tahun ini. Grafik itu terkenal, karena cukup presisi meramalkan pergerakan harga kripto besar itu.
Bitcoin dapat mencapai level fantastis US$450 ribu pada akhir tahun 2021, sedangkan paling rendah bisa US$135 ribu.
Analisis tersebut disampaikan oleh PlanB yang merilis prediksi bullish terbaru soal harga Bitcoin.
Dikenal sebagai pencipta model prediksi harga Bitcoin Stock-to-Flow, pandangan PlanB berkali-kali bertolak belakang dengan sentimen pasar yang relatif bearish, selama beberapa bulan terakhir.
Bitcoin is below $34K, triggered by Elon Musk's energy FUD and China's mining crack down.
There is also a more fundamental reason that we see weakness in June, and possibly July. My worst case scenario for 2021 (price/on-chain based): Aug>47K, Sep>43K, Oct>63K, Nov>98K, Dec>135K pic.twitter.com/hDONOVgxH1
— PlanB (@100trillionUSD) June 20, 2021
Bahkan saat harga BTC/USD mengalami uji harga rendah dari beberapa bulan terakhir, analis itu, menggunakan modelnya, tetap teguh memandang target jangka menengah optimis bagi aset kripto tersebut.
Dalam kasus terburuk, Bitcoin diperkirakan akan diperdagangkan pada harga US$47 ribu di bulan Agustus 2021.
Pemutaran arah pada September 2021 menempatkan target US$43 ribu di bulan itu, disusul US$63 ribu pada Oktober 2021, harga yang dekat dengan rekor terakhir, 13 April 2021.
Menurut PlanB lagi, harga Bitcoin kemudian dapat memanas, mencapai harga US$98 ribu di November dan rekor US$135 ribu di akhir tahun.
Sebab itu, analisa PlanB menunjukkan masih empat bulan lagi sebelum Bitcoin mengalahkan rekor terakhir. Prediksi ini mengalahkan model-model bearish dari beragam analisa lain.
Di antaranya adalah Josh Rager yang pekan ini mengatakan US$64.500 adalah titik tertinggi Bitcoin di siklus Halving ini. Analisa tersebut dibantah oleh PlanB berulangkali.
“Skenario terbaik saya adalah US$450 ribu di bulan Desember,” sebut PlanB. Hal tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan pergerakan harga BTC di 2021.
Bitcoin mengalami kelesuan saat akhir pekan kemarin. Pada hari Minggu, Bitcoin mencapai US$33.337 di Bitstamp, turun 5 persen pada hari itu dan menghapus keuntungan sepekan.
Berbagai pihak melihat harga Bitcoin akan turun lagi. Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, menilai gelembung terbesar sepanjang sejarah semakin membesar dan berbahaya bagi iklim pasar makro keseluruhan. Baginya bubble siap pecah.
Selamat Bitcoin Halving III, 12 Mei 2020, Ini Prediksi Harganya!
“Kejatuhan besar akan terjadi. Saya membeli emas dan perak lagi, dan menunggu Bitcoin turun ke US$24 ribu. Kejatuhan adalah waktu terbaik untuk menjadi kaya, berhati-hatilah,” jelas Kiyosaki.
Jika benar, hal tersebut akan mirip Maret 2020 dengan catatan pasar saham tradisional terus menembus rekor terbaru terlepas dari kebijakan bank sentral. Namun, kala itu pula dengan sangat cepat, langsung rebound dalam hitungan hari. [cointelegraph.com/ed]