Dalam prediksi Bitcoin Februari 2025 oleh Ajaib Kripto disebutkan harga kripto nomor satu itu dapat melenting lebih tinggi dibandingkan Januari 2025 jika ditilik secara historis.
Industri kripto selalu penuh dengan ketidakpastian, tetapi beberapa faktor kunci diperkirakan akan membentuk arah pergerakan Bitcoin (BTC) pada Februari 2025. Dari kebijakan pemerintah hingga perkembangan teknologi, berikut adalah 6 prediksi dan ulasan yang wajib dipantau oleh para investor kripto.
1. Kemenangan Trump dan Dampaknya pada Kripto
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu 2024 menjadi salah satu faktor yang mengguncang industri kripto. Sejak hasil pemilu diumumkan, Bitcoin sempat melesat menembus angka US$100.000, lalu mencetak rekor baru di US$109 ribu pada 20 Januari 2025.
Menurut Ajaib Kripto dalam keterangan tertulisnya belum lama ini, hal tersebut semakin dipicu oleh langkah Trump yang menandatangani perintah eksekutif untuk mempercepat regulasi yang lebih ramah terhadap aset kripto dan pembentukan cadangan nasional digital. Banyak yang bertanya-tanya, apakah kemenangan ini akan menjadi awal dari era baru bagi Bitcoin?
2. Guncangan Pasar Akibat AI Tiongkok, DeepSeek
AI menjadi salah satu penggerak gejolak pasar kripto baru-baru ini. Startup kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek, memicu tekanan besar pada pasar pada 27 Januari 2025. Akibatnya harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto utama lainnya mengalami penurunan signifikan, menyebabkan likuidasi hampir US$1 miliar. Namun demikian,a ajain kripto masih mempertanyakan, akankah kecerdasan buatan terus mempengaruhi pasar secara negatif, atau justru berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem digital?
Bos Telegram Angkat Bicara soal DeepSeek, Ungkap Kesenjangan Skill AS-Tiongkok
3. Prediksi Bitcoin Februari 2025
Pada 28 Januari 2025, harga Bitcoin tercatat berada di angka US$101.818, mengalami kenaikan tipis 0,11 persen dalam 24 jam terakhir, meski masih turun 7,15 persen dari harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$109.664.
Analis Ajaib Kripto, Panji Yudha, memproyeksikan bahwa Bitcoin berpotensi naik ke US$105.000 jika berhasil menembus resistance trendline, tetapi bisa jatuh ke US$91.000 jika melewati MA-50 di US$99.000.
Secara historis, Februari merupakan bulan yang membawa angin segar bagi Bitcoin. Data dari Coinglass menunjukkan bahwa sepanjang periode 2013-2024, rata-rata kenaikan Bitcoin pada bulan ini mencapai 15,66 persen.
Namun tren itu tak berlangsung lama, karena pada bulan-bulan berikutnya secara historis, return investasi Bitcoin mengecil. Pada Maret misalnya lebih kecil sedikit dibandingkan Februari, yakni 13,42 persen. Menyusul pada April, Mei, dan Juni berturut-turut 12,98 persen, 7,94 persen dan -0,35 persen. Dan secara historis pula bulan Juni mencatatkan return terendah di antara bulan lain. Dari bulan itulah tren mulai naik dan berpuncak pada November.
4. ETF Bitcoin: Arus Masuk yang Menggairahkan
Salah satu indikator positif bagi Bitcoin adalah lonjakan arus masuk ke dalam Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot. Pada pekan 21-24 Januari 2025, ETF Bitcoin di AS mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$1,76 miliar, dengan BlackRock’s IBIT menjadi penyumbang terbesar sebesar US$1,32 miliar. Ini menjadi pekan keempat berturut-turut ETF Bitcoin mengalami arus masuk yang positif.
5 Penyebab Pasar Kripto Rontok, Profit Taking Bitcoin Sudah Dimulai
5. Fokus Ekonomi AS yang Bisa Mempengaruhi Pasar Kripto
Data ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan memiliki potensi besar untuk memengaruhi pergerakan pasar kripto, termasuk Bitcoin.
- Kamis, 30 Januari 2025: Pertumbuhan PDB AS. Jika lebih rendah dari proyeksi, pasar mungkin mengantisipasi kebijakan moneter yang longgar, yang akan menguntungkan BTC.
- Jumat, 31 Januari 2025: Data Inflasi PCE Inti. Jika inflasi turun, dolar bisa melemah, memberikan keuntungan pada Bitcoin.
6. Kebijakan Trump: Apa yang Dapat Terjadi Selanjutnya?
Selain itu, di bawah pemerintahan Trump, kebijakan ekonomi yang pro-pertumbuhan seperti pemotongan pajak dan belanja infrastruktur diperkirakan akan mendominasi. Dengan semakin eratnya korelasi antara Bitcoin dan Nasdaq, arah kebijakan makroekonomi ini berpotensi mempengaruhi pergerakan Bitcoin secara signifikan.
“Faktor makroekonomi kini memiliki pengaruh yang semakin besar dalam menentukan arah pasar kripto,” ujar Panji Yudha.
Prediksi Bitcoin Februari 2025 di atas, bahwa bisa menjadi bulan yang penuh dengan peluang dan tantangan bagi Bitcoin. Apakah BTC akan mencetak rekor baru, atau menghadapi gejolak pasar yang lebih besar?
Satu hal yang pasti, segala faktor yang terjadi di dunia makroekonomi, regulasi, dan teknologi kripto akan memainkan peran kunci. Kita semua tentu akan terus memantau perkembangan ini bersama-sama! [ps]