Prediksi harga puncak Bitcoin pasca Halving III 2020, menurut Kraken, kemungkinan besar di kisaran US$96 ribu atau setara dengan Rp1,3 milyar per BTC.
Prediksi oleh bursa kripto ternama asal Amerika Serikat sangat kontras dengan sejumlah prediksi dari analisis terkemuka, seperti PlanB.
Berdasarkan model Bitcoin Stock-to-Flow yang dibuatnya, terungkap bahwa harga puncak pasca Halving atau lazim juga disebut sebagai “after halving top” berada di kisaran US$100 ribu hingga 300 ribu per BTC.
Bahkan PlanB yakin US$100 ribu per BTC bisa dicapai sebelum 25 Desember 2021 atau setidaknya pada Februari 2022, sekali lagi berdasarkan grafik model itu.
Pandangan Terbaru PlanB
Dalam wawancara terbaru PlanB dengan analis Bitcoin Will Clemente, PlanB secara pribadi memang menolak memproyesikan berapa dan kapan harga puncak Bitcoin itu tercapai secara pasti.
Ia menambahkan, bahwa posisi Bitcoin saat ini tidak berada di bear market tidak pula di akhir dari bull market.
“Saya sama sekali tidak tertarik dengan proyeksi puncak harga Bitocin. Namun, jika jika kita memang sampai di wilayah itu, saya bisa mengetahuinya. Tapi saya tidak tahu kapan dan berapa. Saya lebih tertarik pada kajian umum, yakni di mana ia bergerak,” sebutnya.
Ia juga memastikan harga puncak Bitcoin bisa jadi 3-6 bulan lagi. Jadi berpotensi masih sangat lama dan bisa mencapai US$100 ribu-200 ribu per BTC.
“Saya bahkan tidak akan terkejut dengan $500.000 Bitcoin di awal tahun 2022. Bitcoin akan melonjak menjadi setidaknya US$98.000 pada akhir November 2021 dan kemudian US$135.000 pada Desember 2021,” sebutnya.
Berdasarkan data historis, warna hijau adalah titik akhir mencapai harga puncak, sebelum terkoreksi dalam seperti Desember 2017 silam, berdasarkan model Stock-to-Flow. Berdasarkan model yang dirancang PlanB itu, proyeksi harga puncak digambarkan dengan warna hijau menuju US$100 ribu per BTC.
Prediksi Harga Puncak Bitcoin oleh Kraken
Prediksi oleh Kraken ditulis jelas lewat hasil kajian per Oktober 2021, bahwa harga puncak Bitcoin justru berada di bawah US$100 ribu, yakni sekitar US$96 ribu pada November 2021.
Kraken juga tetap berpatokan pada harga puncak Desember 2021, berdasarkan data historisnya.
“Pada kecepatan gerak harga saat ini, tren kuartal ke-4 tahun 2021 lebih mirip dengan kuartal ke-4 tahun 2017 dengan korelasi 0,88. Perlu dicatat bahwa pada kuartal 2017 menjadi rekor kuartal ke-4 terbaik ketiga bagi Bitcoin dengan imbal hasil lebih dari 220 persen,” tulis Kraken.
Kraken menegaskan, dengan asumsi BTC terus mengikuti jejak historis kuartal ke-4 tahun 2017, maka BTC akan mencapai reli hingga akhir bulan [November 2021].
“Dalam beberapa konteks imbal hasil lebih dari 220 persen di kuartal ke-4 tahun 2021 akan menyiratkan harga puncak US$96.355 untuk BTC,” imbuh Kraken.
Berdasarkan laporan itu, Kraken juga menyebutkan bahwa di November secara historis harga BTC cenderung lebih fluktuatif, serta memberikan pengembalian bulanan terbesar.
Di sisi lain, menggunakan Bollinger Bands dan indeks kekuatan relatif (RSI) Bitcoin di time-frame 1 bulan mencapai angka 96.
“Saat ini di angka 71,7, RSI memiliki ruang untuk tumbuh sejalan dengan aksi harga di pasar spot. Sedangka berdasarkan Bollinger Band atas, saat ini memberikan sinyal bisa mencapai sekitar US$112.000,” sebut Cointelegraph di kajian terpisah. [ps]