Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, dalam pertemuan tahunan IMF, memperingatkan bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk menjaga pertumbuhan global.
Menurutnya, tanpa kerja sama yang kuat, industri seperti kripto akan menghadapi tantangan besar. Lagarde menyoroti bahwa langkah-langkah proteksionis dapat memperburuk kondisi ekonomi global dan memperlambat inovasi di berbagai sektor, termasuk kripto.
Proteksionisme Mengancam Pertumbuhan Ekonomi
Dalam pidatonya, Lagarde menekankan pentingnya kerja sama global dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
“Kekhawatiran yang sah tentang keamanan dan ketahanan rantai pasokan tidak boleh mendorong kita menuju spiral proteksionisme,” ujar Lagarde, dilansir dari Cryptopolitan.
Ia menambahkan bahwa pembatasan perdagangan akan meningkatkan biaya bagi bisnis yang bergantung pada bahan impor, yang pada akhirnya akan mempersempit pilihan pemasok dan menambah beban pada bank sentral, termasuk ECB, dalam menangani inflasi.
Dengan munculnya pembatasan perdagangan di seluruh dunia, Lagarde memperingatkan bahwa hal ini dapat memperlambat perkembangan industri, termasuk sektor kripto yang sangat bergantung pada akses global terhadap teknologi dan modal.
Dia menegaskan bahwa jika negara-negara mulai memberlakukan hambatan di sekitar produk-produk strategis, dampaknya bisa signifikan.
“Kita dapat melihat penurunan PDB global hingga 6 persen jika pembatasan ini terus berlanjut,” tambahnya.
Inflasi Turun, Ruang untuk Pemotongan Suku Bunga
Terkait dampak terhadap industri kripto, beberapa pejabat ECB memberikan pandangan yang berbeda. Kepala Bank Sentral Portugal, Mario Centeno, mencatat bahwa inflasi di zona euro terus menurun, yang memberikan ruang bagi kebijakan moneter yang lebih fleksibel.
“Fakta bahwa inflasi September jauh lebih rendah dari yang kami perkirakan menunjukkan adanya ruang untuk penyesuaian kebijakan lebih lanjut,” ujar Centeno.
Ia juga tidak menutup kemungkinan pemotongan suku bunga yang lebih besar pada bulan Desember jika data mendukung keputusan tersebut.
Namun, Klaas Knot, anggota Dewan Gubernur ECB dari Belanda, memperingatkan bahwa setiap keputusan mengenai pemotongan suku bunga harus didasarkan pada data yang masuk.
“Pemotongan suku bunga setengah poin tidak bisa dikesampingkan,” kata Knot, sambil menekankan bahwa data harus mengarah pada perlambatan ekonomi yang jelas.
Knot juga menyatakan bahwa ECB mungkin mendekati target inflasi 2 persen tahun depan, tetapi keputusan lebih lanjut akan ditentukan pada Desember mendatang.
ECB Tetap Waspada dalam Mengambil Kebijakan
Kepala Bundesbank Jerman, Joachim Nagel, memiliki pandangan yang lebih hati-hati terkait pemotongan suku bunga di masa depan.
“Kita hidup di lingkungan yang sangat tidak pasti, sehingga kita harus menunggu data baru sebelum mengambil keputusan,” ujarnya.
Sikap berhati-hati ini juga terlihat di kalangan pejabat senior ECB lainnya, yang menegaskan bahwa ECB tetap berpegang pada pendekatan yang hati-hati dan berbasis data menjelang pertemuan penting pada bulan Desember.
Dampak Kebijakan ECB terhadap Industri Kripto
Dampak kebijakan moneter ECB ini diharapkan akan mempengaruhi sektor-sektor inovatif seperti industri kripto. Pembatasan perdagangan dan proteksionisme bisa menekan pasar kripto global, yang sangat bergantung pada arus lintas batas.
Lagarde menekankan bahwa tanpa kerja sama internasional yang kuat, tantangan ini akan semakin berat. Hal ini terutama penting mengingat ketergantungan kripto pada teknologi dan regulasi lintas batas.
Sementara beberapa anggota Dewan Gubernur ECB melihat peluang untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut sebagai cara untuk meredam inflasi dan mendorong pemulihan ekonomi, yang lain memperingatkan bahwa langkah-langkah drastis dapat memiliki risiko tersendiri.
Dampak dari kebijakan ECB ini terhadap masa depan industri kripto masih menjadi perdebatan, dengan perhatian khusus pada bagaimana perubahan kebijakan moneter akan mempengaruhi investasi dan inovasi di sektor tersebut.
Pandangan Berbeda di Kalangan Pejabat ECB
Dengan berbagai pandangan yang berbeda di kalangan pejabat ECB, industri kripto harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan perubahan kebijakan di masa depan.
“Kita perlu melihat data yang masuk sebelum mengambil langkah lebih lanjut,” ungkap anggota Dewan Gubernur ECB dari Lituania, Gediminas Šimkus.
Pandangan ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di pasar, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada keputusan kebijakan moneter seperti kripto. [st]