“Penggunaan Bitcoin [di El Salvador] akan opsional, tidak ada yang akan menerima Bitcoin jika mereka tidak menginginkannya… Jika seseorang menerima pembayaran dalam Bitcoin, mereka dapat memilih untuk menerimanya secara otomatis dalam dolar.”
“Gaji dan pensiun akan terus dibayarkan dalam dolar AS, tanpa merinci apakah itu termasuk gaji yang dibayarkan kepada pegawai negeri dan pegawai sektor swasta.”
Pernyataan di atas berasal dari Presiden El Salvador, Nayib Bukele, yang merupakan sepenggal pernyataan atas banyaknya pertanyaan mengenai apakah Bitcoin akan menjadi mata uang yang dominan (wajib) atau akan berdampingan dengan dolar Amerika.
UU Bitcoin El Salvador Berlaku September MendatangÂ
Berdasarkan laporan dari Reuters, pernyataan di atas adalah salah satu bagian dari pidato nasional Bukele, yang membahas perihal undang-undang yang baru-baru ini disahkan yang membuat legal tender Bitcoin yang akan berlaku pada 7 September mendatang.
Diketahui, kongres El Salvador telah menyetujui proposal dari sang Presiden untuk merangkul mata uang kripto dan mengukir nama El Salvador dalam buku sejarah sebagai negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Bukele pun mengatakan bahwa salah satu alasan mengesahkan undang-undang Bitcoin adalah untuk membantu orang yang ingin berkirim uang agar dapat lebih mudah dan murah dalam prosesnya.
Bukan tanpa alasan ia mengatakan demikian karena biaya komisi yang tinggi biasanya terkait dengan pengiriman uang di negara tersebut, yang dapat dipermurah dengan menggunakan mata uang kripto.
Sekadar informasi, El Salvador sangat bergantung pada uang yang dikirim kembali dari pekerja di luar negeri.
Data Bank Dunia menunjukkan pengiriman uang ke negara itu mencapai hampir US$6 miliar atau sekitar seperlima dari produk domestik bruto (PDB) pada 2019, salah satu rasio tertinggi di dunia.
Bisa dibayangkan, berapa banyak biaya kirim yang harus dikeluarkan untuk aliran uang sebesar itu, yang tentu akan sangat diperhemat dengan kehadiran kripto, khususnya Bitcoin, di El Salvador.
Ada pandangan yang menarik dari seorang Kenneth Suchoski, analis pembayaran dan fintech AS di Autonomous Research, di mana ia mengatakan bahwa saat ini, kurang dari 1% dari volume pengiriman uang lintas batas global saat ini ada dalam kripto.
“Tetapi di masa depan, kripto diharapkan untuk memperhitungkan bagian yang lebih besar dari lebih dari US$500 miliar dalam pengiriman uang tahunan global,” kata Suchoski.
Jika El Salvador benar-benar sudah menjalankan UU Bitcoin-nya, dan bahkan adopsinya sudah diikuti oleh beberapa negara lainnya, maka pandangan Suchoski bukanlah sekedar harapan, melainkan menjadi sebuah ‘ramalan yang menjadi nyata’. Mari bersiap menyambut kripto di masa depan. [st]