Sean Stein Smith, professor madya di City University, New York, Amerika Serikat (AS) beragumen bahwa Bitcoin (BTC) lebih baik daripada emas. Ada sejumlah alasan kuat di balik itu, khususnya ketika volatilitas pasar terbaru akhir-akhir ini.
Bitcoin terus menunjukkan perkembangan di pasar keuangan global. Meski seringkali dibandingkan dengan emas karena karakteristik dasar yang sama, seperti pasokan terbatas dan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, pergerakan harga Bitcoin belakangan ini menunjukkan dinamika yang berbeda.
Volatilitas pasar yang terjadi akibat kekhawatiran resesi di Amerika Serikat, yang dipicu oleh data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Jepang, merambat ke seluruh pasar global dan kelas aset, termasuk Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Harga Bitcoin sempat turun di bawah US$50.000 sebelum akhirnya pulih dalam beberapa hari berikutnya, hingga kembali ke US$61 ribu per Minggu (11/8/2024) siang.
Bitcoin Versus Emas, Ragam Penguat ArgumenÂ
Volatilitas ini serta berkorelasi langsung antara Bitcoin, kripto lainnya, dan pasar keuangan secara umum, memperlihatkan bahwa Bitcoin mungkin tidak berfungsi sebagai versi digital dari emas. Namun, Sean Stein Smith, Associate Professor di City University of New York, Lehman College, menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan penting antara Bitcoin dan emas yang sering kali diabaikan oleh para pengamat.
“Jika Bitcoin bergerak sejalan dengan pasar umum dan bereaksi terhadap data geopolitik, ekonomi, dan suku bunga, apa yang membuatnya berbeda dari instrumen keuangan lainnya? Jawabannya terletak pada inovasi teknologi dan potensi yang dimiliki oleh Bitcoin,” kata Smith dalam artikelnya di Forbes, Sabtu (10/8/2024).
Smith menambahkan bahwa koreksi dan penurunan harga yang terjadi baru-baru ini merupakan penurunan besar pertama sejak investor ritel dan institusi mulai berinvestasi dalam Bitcoin melalui ETF spot yang diluncurkan pada Januari 2024.
“Meskipun harga masih dalam tahap pemulihan dari penurunan dramatis, ada beberapa perkembangan positif yang layak disoroti. Menurut riset dari Bloomberg Intelligence, hanya sekitar 0,3 persen aset yang dikelola keluar dari ETF ini, menunjukkan kepercayaan investor terhadap nilai Bitcoin,” ujarnya.
Lebih lanjut, dompet kripto yang memiliki antara 1.000 hingga 10.000 BTC terus meningkatkan kepemilikan mereka selama penurunan harga ini.
Menurut Smith itu menunjukkan bahwa investor jangka panjang dan mungkin institusi tetap percaya pada proposisi nilai Bitcoin. Selain itu, Morgan Stanley, yang mulai mengizinkan 15.000 penasihat keuangan mereka untuk menawarkan ETF spot Bitcoin kepada klien manajemen kekayaan yang memenuhi kriteria tertentu, menjadi indikator lain dari kepercayaan institusi terhadap Bitcoin.
BlackRock: ETF Bitcoin dan Ethereum Siap Hiasi Portofolio Model 2025
“Dengan bisnis manajemen kekayaan di Morgan Stanley yang memiliki sekitar US$6,6 triliun aset yang dikelola pada akhir 2023, keputusan ini sangat signifikan bagi adopsi Bitcoin lebih lanjut,” jelas Smith.
Smith juga beralasan Bitcoin dan kripto lebih dari sekadar aset seperti emas. Bitcoin mewakili inovasi teknologi yang signifikan, yang tidak terlihat pada emas. Tidak seperti emas yang tetap tidak berubah selama ribuan tahun, Bitcoin dan kripto secara lebih luas mencerminkan kemajuan teknologi pada berbagai bidang. Dari identitas digital yang berdaulat hingga data yang dapat dipindahkan dan tidak dapat diubah, akses instan ke dana dan pembayaran, serta analitik realtime, semua ini terus bergerak dari konsep ke kenyataan di seluruh dunia.
“Selain itu, keuntungan yang dapat diberikan oleh informasi berbasis blockchain kepada aplikasi AI, menyediakan kumpulan data yang terpercaya dan siap digunakan. Ini menempatkan Bitcoin di luar komoditas lain seperti emas. Fakta bahwa hampir setiap institusi keuangan tradisional besar di dunia telah berinvestasi dalam pengembangan produk dan layanan terkait blockchain dan kripto menegaskan hal ini. Dengan adanya undang-undang yang tengah diajukan bahwa Federal Reserve harus mengonversi cadangan emas menjadi Bitcoin, manfaat dari diversifikasi dari emas ke Bitcoin semakin banyak dibahas,” kata Smith.
Pidato Pro-Kripto Donald Trump: Pecat Ketua SEC dan Bitcoin Jadi Cadangan AS
Perdebatan mengenai peran Bitcoin dan kripto juga semakin intens dalam kampanye pemilihan presiden AS 2024. Dari isu yang sebelumnya hanya dibicarakan di forum-forum online, kripto kini menjadi topik yang dibahas di setiap level kampanye presiden AS 2024. Dengan superPAC kripto yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$100 juta untuk mendanai kampanye dan mendorong isu-isu spesifik kripto, swing voters secara konsisten menyebut kripto sebagai isu kebijakan penting.
Para kandidat yang secara terbuka mendukung kripto dan mengungkapkan kepemilikan kripto mereka, seperti kandidat wakil presiden dari Partai Republik, JD. Vance, semakin menunjukkan bahwa kripto telah masuk ke pusat perhatian dalam waktu singkat.
“Ini menyoroti tidak hanya kenaikan harga yang terjadi pada 2024, tetapi juga kecepatan dengan mana Bitcoin dan produk keuangan berbasis token lainnya telah meresap ke pasar investor yang lebih luas,” tambah Smith.
Dengan diskusi mengenai peran kripto sebagai aset strategis yang terus berkembang, institusi yang terus berinvestasi dan membeli kripto, serta Bitcoin yang berhasil melewati penurunan besar pertama di era ritel, kripto tampaknya menjadi isu politik yang akan bertahan lama.
“Bitcoin memang bukanlah emas, tetapi lebih baik,” tegas Smith.
5 Kesimpulan Argumen Smith
Jikalau diringkas, pendapat Smith dapat dirangkum ke dalam 5 hal penting. Pertama, perbedaan reaksi terhadap pasar. Meskipun Bitcoin sempat mengalami penurunan harga bersama dengan pasar global lainnya, hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki karakteristik berbeda dari emas. Bitcoin, meski volatil, tetap mendapatkan kepercayaan dari investor jangka panjang, yang tercermin dari sedikitnya dana yang keluar dari ETF Bitcoin selama penurunan harga.
Kedua, adanya dukungan dari investor institusi selama penurunan harga Bitcoin, di mana dompet kripto yang memegang sejumlah besar Bitcoin justru meningkatkan kepemilikan mereka. Ini menunjukkan keyakinan investor institusi terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, berbeda dengan emas yang lebih statis.
Ketiga, Bitcoin mewakili inovasi teknologi yang signifikan, seperti identitas digital yang berdaulat, data yang dapat dipindahkan dan tidak dapat diubah, akses instan ke dana dan pembayaran, serta analitik realtime. Emas, di sisi lain, tidak mengalami perubahan signifikan selama ribuan tahun.
Keempat, fakta bahwa institusi keuangan besar, seperti Morgan Stanley, mulai menawarkan produk terkait Bitcoin kepada klien mereka menunjukkan bahwa Bitcoin mendapatkan tempat di dunia keuangan yang sebelumnya didominasi oleh emas.
Dan kelima, Bitcoin telah menjadi isu penting dalam kampanye presiden AS 2024, dengan superPAC kripto dan dukungan dari kandidat politik terkemuka. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin, berbeda dengan emas, semakin relevan dalam konteks politik dan kebijakan ekonomi global. [ps]