IKLAN

Profesor AS: Bitcoin Mungkin, Sebagian, sebagai Aset Penyimpan Nilai

Nouriel Roubini, Profesor Ekonomi di Stern School of Business Universitas New York kali ini agaknya kurang galak mengkritik Bitcoin. Agak lentur dia bilang, bahwa Bitcoin mungkin sebagian sebagai penyimpan nilai alias store-of-value.

“Sekarang, berdasarkan beberapa kriteria, Bitcoin bukanlah mata uang (currency). Bitcoin mungkin sebagian sebagai aset penyimpan nilai, karena, Bitcoin tidak seperti ribuan aset kripto lainnya yang saya sebut ‘shitcoin’. Bitcoin juga tidak mudah disepelekan, karena setidaknya ada algoritma yang menentukan berapa banyak pasokan Bitcoin yang meningkat dari waktu ke waktu,” kata Roubini seraya membandingkan Bitcoin dengan penerbitan uang tanpa batas oleh The Fed alias Bank Sentral AS, dilansir dalam wawancara Yahoo Finance, 7 November 2020 lalu.

Perihal Bitcoin bukanlah mata uang, jelasnya, karena Bitcoin tidak bisa sebagai unit of account (satuan hitung), sebagaimana mata uang yang diterbitkan oleh negara (fiat money).

“Bitcoin tidak mungkin sebagai alat pembayaran yang terukur, karena Anda hanya dapat melakukan lima transaksi per detik. Dengan jaringan Visa, 25 ribu transaksi per detik. Dan agar Bitcoin bisa menjadi penyimpan nilai yang stabil, maka nilainya tidak bisa terlalu mudah berubah,” tegasnya.

Mengingat Bitcoin adalah objek digital bernilai, Roubini juga menyoroti perkembangan baik soal Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) yang saat ini dikembangkan dan diujicoba oleh sejumlah bank sentral, termasuk Tiongkok.

Bank Sentral Tiongkok Klaim Yuan Digital Sudah Capai 3,13 Juta Transaksi

“Setelah Anda memiliki mata uang digital bank sentral [digital fiat moneyRed], setiap individu dapat menggunakan rekening di bank sentral untuk melakukan pembayaran. Jadi, kelak Anda tak perlu lagi rekening bank biasa,” katanya sembari menegaskan, bahwa dalam 3 tahun ke depan revolusi besar mata uang digital bakal terjadi, memadati sistem pembayaran digital.

Pecahnya Bubble Mata Uang Kripto dan Blockchain yang Tiada Berguna

Bank Sentral Mau Bikin Mata Uang Digital? Sekarang Sudah ada Software-nya!

Dan Roubini tetap dalam pendiriannya, bahwa Bitcoin dan yang serupa dengan dia, bukan sebentuk mata uang. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait