Proof-of-Work vs Proof-of-Stake, Mana yang Lebih Cuan?

Banner IUX

Proof-of-Work vs Proof-of-Stake adalah dua mekanisme konsensus utama dalam blockchain yang berfungsi untuk menjaga keamanan, memvalidasi transaksi, dan memastikan sistem berjalan tanpa perlu pihak ketiga. Yuk, pelajari kedua mekanisme ini secara lebih lanjut melalui penjelasan berikut.

Memahami Proof-of-Work (PoW)

Proof-of-Work pertama kali diperkenalkan lewat Bitcoin pada tahun 2009. Dalam mekanisme ini, para penambang (miners) bersaing untuk menyelesaikan teka-teki kriptografi yang rumit menggunakan daya komputasi. Siapa yang berhasil lebih dulu akan menambahkan block (himpunan beberapa transaksi) baru ke blockchain (jaringan/network) dan mendapatkan hadiah berupa koin digital.

Fitur utama PoW:

  • Keamanan tinggi: Butuh energi listrik besar untuk menyerang jaringan, sehingga sangat sulit dimanipulasi.
  • Desentralisasi: Jaringan tersebar luas di seluruh dunia, membuat kendali terpusat hampir mustahil.
  • Kekurangan: Boros energi dan butuh perangkat khusus seperti ASIC atau GPU.

Contoh kripto berbasis PoW: Bitcoin, Litecoin, Dogecoin, Bitcoin Cash.

BACA JUGA: Apa Itu DeFi? Ini Pengertian, Cara Kerja dan Daftar Tokennya

Cara Kerja Proof-of-Work

Cara Kerja Proof of Work
Ilustrasi cara kerja Proof of WorkFoto: MoonPay
  1. Transaksi dikumpulkan dalam block.
  2. Penambang bersaing memecahkan puzzle matematika.
  3. Penambang pertama yang berhasil akan memvalidasi block.
  4. Sebagai imbalannya, penambang mendapat reward berupa koin.

Proof-of-Work bisa dianalogikan seperti sebuah lomba lari maraton yang penuh rintangan, di mana setiap pelari adalah penambang yang harus mengerahkan tenaga besar untuk melewati tantangan sulit.

Siapa yang pertama mencapai garis finis berhak meletakkan bendera kemenangan, yaitu menambahkan block baru ke dalam jaringan, sekaligus menerima hadiah koin digital.

Namun, karena lintasan ini panjang dan menguras energi, hanya mereka yang benar-benar siap dengan stamina dan perlengkapan mumpuni yang bisa bertahan dalam persaingan.

Atau dalam perumpamaan lain, PoW sebagai “bukti kerja” seperti seorang buruh bangunan yang harus mengangkut batu besar berulang kali untuk membuktikan bahwa ia benar-benar bekerja, bukan hanya mengaku.

Setiap kali berhasil menuntaskan tugas berat itu, ia mendapat upah sebagai ganjaran. Dengan cara ini, tidak ada ruang bagi pemalas atau penipu, karena “bukti kerja nyata”, yakni tenaga dan energi yang dikeluarkan menjadi jaminan keabsahan hasilnya.

BACA JUGA: Memahami Cloud Mining dan Prospeknya Pada Tahun 2025

Memahami Proof-of-Stake (PoS)

Proof-of-Stake hadir sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan, karena tidak perlu energi listrik yang besar dan tidak perlu alat khusus. Dalam sistem ini, Validator dipilih berdasarkan jumlah koin yang mereka “stake” (taruh sebagai jaminan). Semakin banyak koin yang di-stake, semakin besar peluang menjadi validator untuk block baru.

Fitur utama PoS:

  • Efisiensi energi: Tidak butuh perangkat mahal atau daya listrik besar, hanya perlu komputer server dengan spesifikasi tinggi dan khusus.
  • Skalabilitas lebih baik: Transaksi bisa diproses lebih cepat dibandingkan PoW.
  • Staking rewards: Kamu bisa mendapat imbalan hanya dengan menyimpan koin di jaringan.

Contoh kripto berbasis PoS: Ethereum 2.0, Cardano, Solana, dan Avalanche.

Cara Kerja Proof-of-Stake

Cara Kerja Proof of Stake
Ilustrasi cara kerja Proof of Stake. Foto: MoonPay
  1. Pemilik kripto mengunci koin mereka dalam staking.
  2. Algoritma memilih validator secara acak (dengan mempertimbangkan jumlah stake).
  3. Validator yang terpilih menambahkan blok baru.
  4. Validator mendapat imbalan dari biaya transaksi atau reward staking.

PoS bisa dianalogikan seperti undian arisan di kampung, di mana setiap orang yang menyetor lebih banyak uang punya peluang lebih besar untuk terpilih menjadi tuan rumah berikutnya.

Tidak perlu adu tenaga atau menguras energi seperti lomba maraton, cukup dengan menaruh “jaminan” uang di dalam kotak arisan.

Ketika terpilih, ia berhak menerima giliran sekaligus mendapatkan keuntungan tambahan, sehingga partisipasi aktif dan kepercayaan menjadi dasar jalannya sistem.

BACA JUGA: Inilah 5 Crypto Wallet 2025 Cocok untuk Staking

Perbedaan Proof-of-Work vs Proof-of-Stake

Perbedaan Proof of Work vs Proof of Stake
Perbedaan Proof of Work vs Proof of Stake. Foto: PostFinance

Perbedaan Proof-of-Work vs Proof-of-Stake terletak pada cara keduanya memilih siapa yang berhak memvalidasi transaksi baru di dalam blockchain.

Kalau di Proof of Work, validasi dilakukan lewat persaingan kekuatan komputasi yang boros energi. Sementara di Proof of Stake, validator dipilih berdasarkan jumlah koin yang mereka stake, sehingga lebih hemat energi dan cepat. Meski sama-sama menjaga keamanan blockchain, keduanya punya cara kerja dan kebutuhan berbeda.

Melansir laman Binance Academy, berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:

AspekProof of Work (PoW)Proof of Stake (PoS)
Siapa yang bisa validasi blok?Penambang dengan komputer super kuatPemilik koin yang di-stake
Cara validasi blokMemecahkan puzzle matematika yang rumitDipilih algoritma berdasarkan jumlah stake
Peralatan yang dibutuhkanHardware khusus (ASIC, GPU, CPU)Laptop/PC biasa dengan internet
Cara dapat rewardPenambang tercepat dapat hadiah blokValidator dapat bagian dari biaya transaksi atau reward staking
Cara jaringan tetap amanButuh daya komputasi besar (hash power)Koin yang di-stake mengamankan jaringan

Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Crypto Proof of Work dan Proof of Stake?

Apa yang harus dipertimbangkan dalam memilih crypto berbasis Proof-of-Work dan Proof-of-Stake adalah risiko investasi yang tetap ada, karena keduanya sama-sama memiliki potensi volatilitas harga.

Baik koin berbasis Proof of Work maupun Proof of Stake tidak bisa menjamin nilainya akan terus naik atau stabil. Jadi, penting buat kamu untuk benar-benar riset dulu sebelum memutuskan investasi.

PoW biasanya butuh modal besar untuk mining, sedangkan PoS lebih mudah diakses lewat staking, tapi tetap ada risiko perubahan harga yang tidak terduga.

Strategi paling aman adalah hanya menginvestasikan jumlah yang siap kamu tanggung kalau sampai hilang. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang menghadapi fluktuasi harga maupun perubahan mekanisme di dalam jaringan blockchain.

BACA JUGA:  Memahami Istilah Testnet Crypto dan Perbedaannya dengan Mainnet

FAQ: Proof of Work vs Proof of Stake

Apa saja pertanyaan yang sering ditanyakan terkait Proof-of-Work vs Proof-of-Stake? Biasanya orang ingin tahu soal pengertian, cara kerja, hingga peran penambang atau validator dalam kedua sistem ini.

Supaya lebih mudah dipahami, berikut rangkuman pertanyaan umum beserta jawabannya melansir laman The Blocks yang bisa kamu perhatikan:

1. Apa Itu Proof-of-Work (PoW)?

Proof-of-Work adalah mekanisme di blockchain yang membuat komputer bersaing memecahkan puzzle matematika rumit. Pemenangnya berhak menambahkan block transaksi baru dan mendapat hadiah berupa koin.

2. Siapa Itu Miner di Proof-of-Work?

Miner adalah orang atau komputer yang ikut lomba memecahkan puzzle di jaringan PoW. Kalau berhasil lebih dulu, mereka dapat imbalan koin. Proses ini disebut mining karena mirip dengan menambang emas, hanya saja dilakukan secara digital dengan daya komputasi besar.

3. Apa Itu Proof-of-Stake (PoS)?

Proof-of-Stake adalah mekanisme blockchain yang memilih validator berdasarkan jumlah koin yang mereka “stake” atau taruh sebagai jaminan. Semakin banyak stake, semakin besar peluang jadi validator dan dapat reward.

4. Siapa itu Validator di Proof of Stake?

Validator adalah versi “penambang” di PoS. Mereka mengunci koin untuk bisa memvalidasi transaksi. Kalau terpilih menambahkan blok baru, mereka dapat imbalan dari biaya transaksi atau reward staking. Pemilik koin lain juga bisa menitipkan stake ke validator untuk berbagi hasil.

BACA JUGA:  Gate Rilis Gate Layer, Update Token GT Bikin Investor Melirik

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Proof-of-Work vs Proof-of-Stake?

Proof-of-Work vs Proof-of-Stake adalah dua pendekatan berbeda untuk menjaga keamanan dan desentralisasi blockchain. PoW unggul di sisi keamanan namun boros energi, sedangkan PoS menawarkan efisiensi, kecepatan, dan peluang staking rewards.

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait