Pada pembaruan proposal Bitcoin Spot ETF dari BlackRock, yakni iShares Bitcoin Trust, kepada Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS, disebutkan bahwa pada 27 Oktober 2023 lalu ada sejumlah investor telah mengucurkan dana awal (seed funding) sebesar US$100 ribu atau setara dengan Rp1,5 miliar.
Pembaruan pada 4 Desember 2023 itu disebutkan, bahwa pihak BlackRock sebagai penerbit ETF menerangkan sudah menerima dana bernilai total US$100 ribu. Dana itu disebut sebagai “seed shares” atau “seed funding” sebanyak 4 ribu saham dengan harga satuan saham adalah US$25 dari pihak yang disebut dengan “seed capital investor“.
“On October 27, 2023, the Seed Capital Investor, an affiliate of the Sponsor, subject to conditions, purchased the Seed Shares, comprising 4,000 Shares at a per-Share price of $25.00. Delivery of the Seed Shares was made on October 27, 2023. Total proceeds to the Trust from the sale of the Seed Shares were US$100,000,” tertera pada dokumen itu.
Apa Itu Seed Shares?
Seed shares atau seed funding secara umum merujuk pada modal awal yang dikumpulkan oleh sebuah perusahaan atau usaha untuk memulai atau mengembangkan operasinya. Ini biasanya salah satu tahap awal pendanaan sebuah bisnis baru atau proyek baru dalam sebuah perusahaan yang sudah ada. Istilah “awal” menyiratkan bahwa ini adalah permulaan dari dukungan finansial, yang idealnya akan tumbuh atau berkembang menjadi bisnis atau proyek yang sukses.
Dalam konteks dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), seed shares memiliki tujuan yang sedikit berbeda. Ini digunakan untuk menciptakan saham awal dari ETF, yang kemudian dapat diperdagangkan di pasar. Investor awal menyediakan modal untuk membeli aset-aset dasar dari ETF, dan sebagai gantinya, mereka menerima jumlah saham ETF yang sesuai. Pendanaan awal ini sangat penting untuk menetapkan kehadiran ETF di pasar dan menyediakan likuiditas, membuatnya lebih mudah bagi investor lain untuk membeli dan menjual saham dari ETF.
Dalam hal pembaruan proposal Bitcoin Spot ETF oleh BlackRock itu, mereka menerima US$100.000 dalam pendanaan awal, yang digunakan untuk menciptakan saham awal dari ETF untuk perdagangan. Investor awal, dalam hal ini, setuju untuk membeli sejumlah saham tertentu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya, memainkan peran penting dalam pengaturan awal dan peluncuran ETF.
ETF BlackRock Bisa Genjot Harga BTC
BlackRock adalah satu dari beberapa perusahaan manajemen investasi di Amerika Serikat yang mengajukan proposal ETF itu kepada SEC. BlackRock sendiri mengajukan proposal pada Juli 2023 dan terus melakukan lobi dan perubahan pada proposalnya itu.
Sejumlah pengamat memproyeksikan, bahwa sejumlah proposal ETF bernilai Bitcoin itu, termasuk ETF racikan BlackRock akan disetujui oleh SEC pada Januari 2024, berdasarkan tenggat waktu khusus.
Bitcoin Spot ETF di AS dianggap kela bisa mendongkrak harga BTC, karena instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa efek itu kian mempermudah orang mendapatkan return dari pasar Bitcoin, tanpa langsung membeli BTC aslinya. Bitcoin Spot ETF pertama di dunia lahir di Kanada pada 18 Februari 2021 silam.
Pasar ETF terbesar di dunia adalah di Amerika Serikat, sehingga dianggap sebagai pasar paling likuid saat ini. Per 29 November 2023, nilai total pasar ETF di Amerika Serikat adalah sekitar US$7,6 triliun. Angka ini mencakup berbagai jenis ETF, termasuk yang berfokus pada ekuitas AS, pendapatan tetap, dan kelas aset lainnya.
Sebelumnya pada tahun 2021 ada Bitcoin Futures ETF yang diperdagangkan di Nasdaq. Hanya saja ETF ini mengacu pada nilai BTC di Bursa Berjangka Komoditi terbesar di dunia yakni CME. ETF seperti ini dianggap tidak mencerminkan perdagangan BTC sesungguhnya, yakni di pasar spot. Dalam hal rencana BlackRock, crypto exchange Coinbase ditunjuk sebagai kustodian di ETF itu. [ps]