Pendiri FTX dan perusahaan layanan perdagangan aset digital Alameda Research, Sam Bankman-Fried (SBF) merasa heran bahwa dana investasi milik klien di Amerika Serikat belum juga dikembalikan. Namun, pakar dan realita hukum membantahnya, bahwa proses ganti rugi dari bursa kripto tersebut bisa memakan waktu beberapa tahun.
Melansir dari Market Watch, Bankman-Fried pada Kamis (1/12/2022), mengatakan di Twitter masalah perusahaannya tidak sampai berdampak ke pelanggan FTX US, afiliasi FTX di AS yang dijalankan sebagai perusahaan terpisah.
“Ketika saya mengajukan pailit, saya cukup yakin FTX US mampu membayar secara utuh ke semua pelanggan di AS,” cuit Bankman-Fried.
“Saya mengharapkan pengembalian ganti rugi sudah dilaksanakan. Tetapi, saya terkejut ternyata belum. Saya sendiri tidak memahami mengapa proses penarikan dana di AS dimatikan,” imbuhnya.
SBF juga membuat pernyataan serupa dalam wawancara di acara New York Times Dealbook pada Rabu (30/11/2022).
Namun dalam dua kesempatan itu, Bankman-Fried sama sekali tidak menjelaskan secara rinci mengapa dia yakin aset klien FTX di AS tidak hilang.
Pihak SBF dan pengelola FTX hanya memaparkan bahwa aset di perusahaan AS terpisah dan tetap independen dari aset afiliasi internasional.
LedgerX, bursa yang diatur oleh CFTC yang diakuisisi oleh FTX US tahun lalu, juga memiliki keuangan terpisah, tidak mengalami kebangkrutan, dan masih beroperasi hingga kini.
Dalam penelusuran Market Watch, perusahaan FTX.com yang berbasis di Bahama tumbuh menjadi crypto exchange terbesar kedua, sementara FTX US adalah platform perdagangan yang tumbuh cepat tetapi relatif kecil sebelum keruntuhannya.
Pada Januari, perusahaan mengumpulkan US$400 juta dari investor, dengan pembagian nilai afiliasi di FTX US sekitar US$8 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan dengan FTX.com yang mencapai US$32 miliar.
Bankman-Fried mendirikan FTX US, dan dijalankan sebagai perusahaan terpisah dari bursa internasional dan memiliki penawaran yang lebih terbatas untuk para pedagang.
Mirip dengan bursa kripto di AS lainnya, FTX US terdaftar sebagai bisnis layanan uang, dilisensikan untuk mentransfer mata uang antar pelanggan tetapi tidak tunduk pada pengawasan yang lebih ketat yang diberikan kepada broker dari agen seperti SEC (Securities and Exchange Commission) atau CFTC (Commodity Futures Trading Commission).
Merujuk Kasus Serupa, Proses Ganti Rugi Bisa Makan Waktu Lama
Pengacara kebangkrutan di Greenspoon Marder, Howard Ehrenberg mengatakan proses ganti rugi bagi pelanggan FTX US bisa memakan waktu berbulan-bulan, jika tidak bertahun-tahun. Meskipun pihak otoritas telah memiliki data semua aset pelanggannya.
Dia menjelaskan, kuasa hukum FTX dan kemungkinan penyelidik independen perlu meluangkan waktu untuk memilah seberapa baik dana tersebut dilacak dan apakah mereka benar-benar dipisahkan satu sama lain.
Jika menilik laporan dari likuidator John Ray, yang mendapati betapa buruknya kontrol keuangan perusahaan, menunjukkan bahwa prosesnya saja bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Sementara itu, pengacara FTX akan mencoba untuk mendapatkan kembali dana pelanggan dengan mencari pembeli untuk beberapa aset perusahaan dan memburu kripto senilai ratusan juta dolar yang diduga diambil tanpa izin karena perusahaan tersebut memasuki kebangkrutan.
“Skenario indahnya, jika dana AS tidak hilang dan ditemukan hanya sebagai milik pelanggan FTX US, maka pelanggan dapat menerima kembali dana investasi mereka dalam enam hingga sembilan bulan,” kata Ehrenberg
Dia melanjutkan, jika dalam skenario yang lebih mengerikan, keputusan ganti rugi ini bisa berlarut-larut selama beberapa tahun.
Ganti Rugi 137 Ribu Bitcoin Korban MtGox Tertunda Hingga September
“Akan ada banyak upaya untuk mengembalikannya, tetapi tetap akan membosankan dan memakan waktu,” jelasnya.
Market Watch merujuk kasus yang serupa dengan keruntuhan FTX. Seperti, mantan pengguna MtGox, crypto exchange yang berbasis di Tokyo yang bangkrut pada tahun 2014, baru saja mulai mendapatkan kembali sebagian aset mereka.
Kasus lainnya, MF Global Holdings, broker yang bangkrut pada tahun 2011, akhirnya menerima kembali semua dana mereka, dengan bantuan asuransi yang tidak tersedia untuk broker crypto, tetapi itu masih membutuhkan waktu lebih dari dua tahun. [ab]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.