Masih ingat dengan proyek blockchain-aset kripto Libra yang didukung Facebook? Proyek itu masih mandek, karena belum mendapatkan aba-aba yang jelas dari pemerintah AS. Namun perusahaan asal Taiwan ini sudah mempersiapkan sejumlah perangkat keras pendukungnya. Ini penampakannya.
“Siapapun yang tertarik untuk mengetahui dan merasakan kinerja proyek Libra dalam beragam skenario transaksi pembayaran, Anda bisa mencoba produk yang kami rancang ini yang memungkinkan transaksi secara offline,” sebut SecuX, perusahaan asal Taiwan, pendatang baru produsen crypto hardware wallet.
Peranti keras dan dukungan peranti lunak khusus untuk Libra itu berupa POS (Point of Sales) yang kelak bisa digunakan di restoran atau kafe.
Libra sebelumnya memang menegaskan dukungannya terhadap sejumlah mata uang fiat. Kelak nilai aset kripto Libra (LBR) dipatok berdasarkan mata uang negara yang besar, seperti USD, euro, yen dan dolar Singapura. Ini akan mirip seperti stablecoin USDT dan BUSD yang bernilai dolar.
Kendati penerapan proyek Libra belum jelas, pihak SecuX yakin Libra akan mendapatkan lampu hijau dari regulator di AS. [red]