Proyek Kripto AI yang Bakal Meledak di Tahun 2025, Apa Aja Tuh?

Teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi dua pilar inovasi terbesar di dunia teknologi. Saat keduanya dipadukan, potensi yang dihasilkan tidak hanya besar, tetapi juga mampu membuka peluang baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Dalam wawancara eksklusif di Milk Road Show, Jay Hamilton berbincang dengan Tang Yang, seorang pakar kripto AI dan Pendiri Chain of Thought, yang mengungkapkan proyek-proyek paling menjanjikan serta tren utama yang diprediksi mendominasi pada 2025.

Mengapa Kripto AI Menjadi Tren Besar di 2025?

Menurut Tang, kripto dan AI adalah dua tren teknologi terbesar yang pernah ada. AI sebagai teknologi serba guna membutuhkan data dan daya komputasi besar, sementara blockchain memungkinkan desentralisasi, transparansi dan insentif yang lebih adil bagi para pengguna.

Kombinasi keduanya menciptakan peluang unik di berbagai sektor, termasuk finansial, kesehatan dan logistik.

“Blockchain dan AI adalah dua tren teknologi terbesar yang pernah saya saksikan dalam hidup saya. Ketika keduanya bersatu, mereka menciptakan peluang-peluang menarik yang belum banyak dilirik oleh investor tradisional,” ujar Tang Yang.

Tang juga menyebutkan bahwa saat ini pasar kripto AI masih berada di tahap awal, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$50 miliar. Namun, ia memproyeksikan angka tersebut bisa melampaui US$200 miliar pada 2025, terutama dengan banyaknya tim yang mulai meluncurkan produk berbasis kripto AI.

AI Agent: Inovasi yang Mengguncang Dunia Digital

Salah satu inovasi yang paling menarik perhatian adalah AI agent. Teknologi ini menciptakan agen virtual yang mampu berinteraksi secara realistis layaknya manusia. Contoh popular adalah Luna dan AIXBT, dua influencer virtual yang beroperasi tanpa henti di media sosial.

AI agent seperti ini memberikan pengalaman baru dengan interaksi yang lebih realistis,” jelas Tang.

Keunggulan AI agent adalah kemampuannya untuk bekerja 24/7 tanpa batasan manusia, menghasilkan konten secara terus-menerus, dan menarik perhatian audiens dengan pendekatan yang hampir menyerupai manusia.

Tang juga menyoroti bagaimana AI agent saat ini mulai digunakan dalam berbagai sektor, termasuk pemasaran digital dan layanan pelanggan.

Namun, ia memperingatkan bahwa investasi dalam proyek-proyek ini memerlukan perhatian ekstra karena nilai tokennya sering kali bergantung pada popularitas semata, tanpa mekanisme nilai intrinsik yang jelas.

Compute Networks: Masa Depan Infrastruktur Kripto AI

Selain AI agent, Tang menyoroti pentingnya compute networks, yaitu jaringan komputasi desentralisasi yang menyediakan daya komputasi untuk melatih model AI. Proyek-proyek seperti Aether dan Spheron menjadi contoh konkret bagaimana teknologi ini bekerja.

“Bayangkan jika laptop gaming Anda dapat berkontribusi ke jaringan desentralisasi untuk melatih model AI dan Anda mendapatkan imbalan… Itulah potensi compute networks,” ujar Tang.

Compute networks tidak hanya memungkinkan pengguna mendapatkan imbalan, tetapi juga memberikan akses ke sumber daya komputasi yang lebih murah dan terdesentralisasi.

Menurut Tang, proyek-proyek ini memiliki potensi besar karena kebutuhan daya komputasi AI terus meningkat, seiring berkembangnya model-model AI yang lebih kompleks.

Namun, Tang menambahkan bahwa banyak proyek compute networks saat ini masih dalam tahap awal pengembangan dan belum meluncurkan token mereka.

“Kesempatan besar ada di proyek yang belum dirilis tetapi memiliki produk yang sudah matang,” tambahnya.

Verifikasi: Menjaga Kepercayaan di Era AI

Salah satu tantangan utama dalam penggunaan AI adalah memastikan keaslian data dan model yang digunakan. Di sinilah peran blockchain menjadi sangat penting. Dengan teknologi seperti zero-knowledge proof, blockchain dapat memberikan transparansi dan kepercayaan yang dibutuhkan.

“Dalam hal seperti kesehatan atau keuangan, kepercayaan pada AI menjadi sangat krusial,” ujar Tang.

Ia menjelaskan bahwa tanpa blockchain, sulit untuk memverifikasi apakah data atau model AI yang digunakan sesuai dengan klaim yang diberikan.

Tang menyarankan para investor untuk fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi pengembangan jangka pendek, seperti AI agent dan compute networks.

Kedua sektor ini diprediksi akan lebih cepat mencapai adopsi pasar dibandingkan sektor-sektor lain seperti jaringan data dan verifikasi, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang. Namun, Tang juga mengingatkan agar investor tidak tergesa-gesa.

“Jangan merasa perlu mengejar setiap peluang. Fokus pada proyek dengan tim dan produk yang solid, serta lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi,” ungkapnya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait