Libra Association, organisasi tempat bernaungnya proyek “stablecoin Libra” yang dikomandoi oleh Facebook, menggelar rapat perdana hari ini di Jenewa, Swiss. Mengutip kanal berita Reuters, asosiasi itu menegaskan bahwa proyek berlanjut membentuk stablecoin pembayaran yang diklaim dijamin oleh beragam mata uang fiat yang “nilainya stabil”. Di saat yang sama, para anggota pendiri asosiasi itu satu per satu hengkang, seperti Paypal, Visa dan Mastercard.
Selain membulatkan tekad mereka, 21 anggota asosasi juga membentuk dewan yang terdiri dari lima anggota serta menyetujui serangkaian aturan sementara. Aturan tersebut dibentuk untuk menjelaskan status sistem pengaturan Libra Association agar sesuai hukum di Swiss.
Aturan sementara tersebut menyatakan keputusan-keputusan penting harus disetujui oleh mayoritas dewan pemimpin, sedangkan perubahan terhadap keanggotaan atau manajemen cadangan Libra harus diizinkan oleh mayoritas dua pertiga anggota asosiasi.
Kelima anggota dewan itu adalah David Marcus dari Calibra (anak perusahaan Facebook) beserta perwakilan dari perusahaan nirlaba Kiva Microfunds, PayU, perusahaan pemodal ventura Andreessen Horowitz dan Xapo Holdings Limited.
Rapat di Jenewa tersebut menyusul sederetan pengunduran diri sejumlah anggota konsorsium lainnya. Hari ini, Booking Holdings, perusahaan pemilik situs wisata booking.com, priceline.com, agoda.com dan Kayak, menarik keanggotaan mereka dari Libra Association.
Perusahaan pembayaran dan ritel besar lain juga telah meninggalkan asosiasi tersebut, termasuk Mastercard, Visa, eBay, Stripe dan PayPal. Menurut Reuters, perusahaan yang masih bertahan di Libra Association adalah PayU yang berasal dari Belanda. PayU tidak beroperasi di Amerika Serikat, Kanada dan sejumlah area di Afrika serta Timur Tengah.
Kendati sejumlah anggota konsorsium angkat kaki, Libra Association tetap optimis untuk melanjutkan proyek Libra. Kepala Kebijakan dan Komunikasi Libra Association Dante Disparte mengatakan kepada Reuters bahwa pengunduran diri anggota-anggota besar adalah penyesuaian, bukan kemunduran. Tetapi, Disparte menyebutkan proyek stablecoin Libra bisa mengalami penundaan yang lama, akibat pemeriksaan yag ketat oleh pemerintah.
Juga hari ini, Sekretaris Kementerian Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin berkata banyak perusahaan yang hengkang dari Libra, sebab proyek itu tidak memenuhi standar hukum anti pencucian uang di AS. Ia menekankan jika proyek Libra tidak mematuhi hukum saat diluncurkan, dampaknya adalah akan ada tindakan dari Jaringan Penegakan Kriminal Keuangan, yang merupakan yurisdiksi Amerika Serikat.
CEO Facebook Mark Zuckerberg dijadwalkan untuk memberikan kesaksian tentang Libra di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada sidang berjudul “Pemeriksaan Facebook dan Dampaknya terhadap Layanan Keuangan dan Sektor Perumahan.” [cointelegraph.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.