IKLAN

Proyeksi Harga BTC, Scaramucci: Secara Intrinsik US$40 Ribu

Di tengah lesunya pasar kripto utama, Anthony Scaramucci hadir dengan proyeksi harga Bitcoin (BTC) yang bullish.

Sejak bocornya rencana rahasia Demokrat untuk regulasi yang lebih keras terhadap industri kripto, reli di pasar kripto utama kian redup. Harga BTC dan ETH pun mulai merosot.

Sebelumnya, investor ternama Paul Tudor Jones telah memperingatkan bahaya inflasi karena The Fed menaikkan suku bunga acuan, sarankan untuk beli kripto.

Kali ini, Pemimpin dari SkyBridge Capital, Anthony Scaramucci, juga melihat peluang bagus untuk kripto utama ke depannya.

Proyeksi Harga BTC yang Bullish

Berdasarkan laporan Forbes, Scaramucci mengatakan kepada Bloomberg bahwa ia melihat nilai Bitcoin secara intrinsik saat ini bernilai US$40.000.

Ia melihat adanya peluang kenaikan lebih dari 40 persen dari level harga saat ini, di kisaran US$27.000, menambahkan sekitar US$200 milyar ke kapitalisasi pasarnya.

BACA JUGA  Penelitian: Bitcoin Belum Bisa “Go Green”

Menurut Scaramucci, pertumbuhan pada jumlah alamat BTC dan aktivitas penambangan Bitcoin berpotensi menjadi pilar yang menopang dorongan reli harga BTC jika adopsi dompet global naik dari 4 persen menjadi 8 persen.

Merujuk pada boom dalam teknologi internet di tahun 1998, ia menyarankan agar orang-orang tetap bersabar untuk industri kripto dan teknologi blockchain.

Penurunan nilai mata uang, atau inflasi, yang melanda beberapa negara telah menjadi salah satu faktor yang meningkatkan adopsi aset digital.

“Pasar global melihat tanda-tanda peningkatan pembelian aset kripto, terutama di daerah yang dilanda depresiasi mata uang tajam seperti Turki, Pakistan dan Argentina,” ungkap Analis pasar kripto ternama, Noelle Acheson.

Bahkan, negara yang dilanda sanksi ekonomi AS seperti Iran juga mulai mengadopsi kripto untuk penyelesaian pembayaran impor, menjadi alternatif dari dolar AS.

BACA JUGA  Sah! Bitcoin Tumbuh Lebih 100 Persen Selama 2020

Awal tahun ini, Scaramucci telah meramalkan bahwa tahun ini akan menjadi tahun pemulihan bagi Bitcoin. Saat itu, pasar masih mencoba pulih dari kehebohan di industri kripto pasca runtuhnya bursa kripto besar, FTX.

Tidak hanya itu, tren dedolarisasi juga tampaknya dapat membawa beberapa negara turut mengadopsi kripto, meski ini mungkin masih akan terganjal oleh masalah regulasi yang belum menyeluruh. [st]

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait