Pump and dump adalah skema manipulasi pasar yang kerap terjadi di pasar kripto, khususnya pada token dengan kapitalisasi pasar yang kecil. Karena memberikan efek FOMO yang tinggi, sering kali investor pemula terjebak dengan skema ini. Supaya kamu bisa lebih waspada, yuk pelajari lebih lanjut soal pump and dump dalam trading kripto di bawah ini!
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dalam Istilah Sybil Attack dalam Airdrop Kripto
Apa Itu Pump and Dump dalam Trading Kripto?
Pump and dump dalam trading kripto adalah skema manipulasi pasar di mana harga token sengaja dinaikkan dengan cepat (pump) lalu dijatuhkan kembali lewat aksi jual besar-besaran (dump).
Menurut laman Ledger, skema ini biasanya dilakukan dengan cara membeli banyak token berharga murah, lalu mempromosikannya secara agresif agar terlihat punya potensi besar. Ketika banyak investor baru masuk dan harga naik, pelaku utama segera menjual kepemilikannya.
Akibatnya, harga koin anjlok karena suplai mendadak melimpah, sementara minat beli menurun. Token tersebut sering kali tidak punya nilai nyata, sehingga harga tidak pernah pulih. Investor kecil yang telat masuk akhirnya terjebak dengan aset hampir tak bernilai, sementara pelaku sudah meraup keuntungan besar.
Apakah Pump and Dump Legal?
Di banyak negara, skema pump and dump dianggap ilegal karena masuk kategori manipulasi pasar. Namun, regulasi kripto termasuk di Indonesia masih belum seketat saham. Akibatnya, praktik ini lebih sering lolos di dunia crypto, terutama pada altcoin dengan market cap kecil.
Kalau kena kasus hukum, pelaku bisa dikenakan sanksi karena menipu investor. Tapi kalau kenaikan harga terjadi alami, misalnya karena berita positif, adopsi teknologi, atau tren pasar, maka hal itu legal. Perbedaannya ada di niat, apakah harga naik karena faktor nyata atau karena rekayasa.
BACA JUGA: Bagaimana Legalitas Airdrop Crypto di Indonesia?
Cara Kerja Pump and Dump

Skema pump and dump bekerja dengan cara menciptakan hype buatan agar harga token naik cepat, lalu menjual besar-besaran hingga harga anjlok.
Skema ini selalu dimulai dengan menciptakan antusiasme palsu di sekitar sebuah koin bernilai rendah. Pelaku biasanya menggunakan media sosial, komunitas kripto, atau influencer untuk menarik investor baru. Begitu harga naik karena banyak yang membeli, mereka langsung melepas kepemilikan dalam jumlah besar, membuat harga jatuh dan investor kecil merugi.
Melansir laman Ledger, berikut ini adalah beberapa fase pump and dump crypto yang perlu kamu pahami:
1. Fase Pra-Peluncuran (Pre-launch)
Di tahap ini, pelaku memilih koin murahan lalu membuat hype melalui Discord, Telegram, atau X. Mereka sering menggunakan whitelist atau pre-sale agar terlihat eksklusif, sehingga membuat kamu merasa punya kesempatan emas sebelum orang lain masuk.
2. Fase Peluncuran (Launch)
Setelah itu, mereka memanfaatkan influencer atau akun besar untuk mempromosikan token (disebut shilling). Tujuannya menciptakan FOMO sehingga lebih banyak orang tergiur ikut membeli, bahkan sampai ikut mempromosikan tanpa sadar.
3. Fase Pump
Ketika banyak investor masuk, harga token naik drastis. Para investor baru merasa tak ingin ketinggalan, sehingga semakin banyak yang membeli dengan harga lebih tinggi. Di sinilah jebakan mulai terbentuk.
4. Fase Dump
Begitu harga sudah cukup tinggi, pelaku langsung menjual seluruh kepemilikannya dalam waktu singkat. Aksi jual besar-besaran ini membuat harga anjlok tajam. Investor kecil panik dan ikut menjual, tapi sayangnya harga sudah jatuh terlalu dalam. Akhirnya mereka hanya memegang token hampir tak bernilai, sementara pelaku sudah untung besar.
BACA JUGA: Mengenal Bitcoin Spot ETF, Cara Kerja, dan Daftar Produknya!
Contoh Pump and Dump Terpopuler
Beberapa kasus pump and dump dalam kripto sempat mencuri perhatian dunia karena kenaikan harga yang sangat cepat, tapi kemudian jatuh drastis.
Kasus-kasus ini biasanya melibatkan meme coin atau token baru yang belum punya fundamental jelas. Faktor utama pendorongnya sering kali adalah hype di media sosial, endorsement selebriti, atau strategi promosi komunitas.
Dogecoin (DOGE)

Dogecoin awalnya dibuat sebagai lelucon, tapi pada 2021 harganya melonjak 10x lipat hanya dalam sebulan. Lonjakan ini dipicu oleh cuitan Elon Musk di Twitter, yang membuat investor ritel berbondong-bondong membeli. Namun, setelah hype mereda, harganya turun tajam dan banyak investor yang telat masuk akhirnya rugi besar.
Trump Official (TRUMP)
Token ini langsung meroket hingga 10 kali lipat dalam sehari setelah diluncurkan. Hype politik dan media sosial membuat banyak investor terburu-buru membeli. Namun, tak lama setelah itu, harga anjlok ketika pelaku besar menjual dalam jumlah masif.
Fartcoin (FART)
Meme coin unik ini sempat naik 100x hanya dalam tiga bulan, terutama karena gimik komunitas dan narasi lucu di balik proyeknya. Tetapi seperti banyak meme coin lain, harganya runtuh begitu minat investor mulai hilang dan pelaku awal melepas token mereka.
Contoh-contoh ini membuktikan betapa cepatnya harga kripto bisa dipengaruhi sentimen, media sosial, dan komunitas.
Cara Menghindari Pump and Dump
Kamu bisa menghindari jebakan pump and dump dengan lebih kritis terhadap hype dan selalu melakukan riset sebelum membeli aset kripto.
Pump and dump biasanya bermain di emosi sehingga membuat kamu merasa takut ketinggalan (FOMO) dan tergiur janji keuntungan instan. Supaya tidak terjebak, melansir laman Bitpanda ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih koin atau token:
- Waspadai hype berlebihan: Kalau sebuah koin terlalu sering dipromosikan di media sosial oleh influencer yang tidak jelas, itu tanda bahaya.
- Hindari janji muluk: Klaim seperti “pasti 10x lipat” hampir selalu pertanda skema manipulasi.
- Periksa kapitalisasi pasar: Koin dengan market cap kecil lebih mudah dimanipulasi.
- Pantau pergerakan harga: Lonjakan harga tiba-tiba tanpa alasan jelas biasanya indikasi pump.
- Cek tim dan proyeknya: Token dengan developer anonim tanpa roadmap jelas lebih berisiko.
Ingat, jangan terburu-buru membeli hanya karena takut ketinggalan. Selalu gunakan uang yang siap kamu tanggung risikonya, dan prioritaskan riset sebelum ikut tren.
Sudah Paham Soal Pump and Dump?
Singkatnya, pump and dump adalah manipulasi harga kripto yang berbahaya bagi investor pemula. Skema ini sengaja menciptakan hype, menaikkan harga, lalu menjual besar-besaran hingga harga jatuh. Kamu bisa menghindarinya dengan lebih kritis terhadap tren, melakukan riset, dan tidak mudah tergoda janji keuntungan cepat.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.