Sean Lennon, putra mendiang musisi ternama Jhon Lennon, membela Bitcoin (BTC) lagi di Twitter-nya. Bernada mengingatkan, dia mengatakan bahwa Bitcoin tidak digunakan sepenuhnya untuk aksi kejahatan, melainkan dolar AS.
Sean Lennon tampaknya menyindir para pengkritik Bitcoin, soal aset kripto itu yang digunakan secara masif untuk pencucian uang dan kejahatan lainnya. Baginya, “objek bernilai” yang lebih banyak digunakan oleh penjahat bukanlah aset kripto, melainkan dolar AS.
Khusus kritik soal pencucian uang menggunakan Bitcoin, dia mengingatkan kasus yang melibatkan raksasa perbankan Wachovia. Kasus yang terjadi pada tahun 2006 itu Wachovia terbukti membantu geng narkoba Meksiko untuk mencuci uang senilai US$378,4 miliar. Bank itu akhirnya membayar denda 2 persen dari dana itu.
People who espouse the idea that crypto and #BTC are especially rife with criminality, are totally insane. 99.999999% of crime is in USD. Wachovia laundered something like $378.4 billion in drug money in 2006 and paid like a 2% fine. Think about it. Don’t be fooled.
— Seán Ono Lennon (@seanonolennon) December 18, 2020
“Orang yang mendukung gagasan bahwa aset kripto dan BTC sepenuhnya digunakan untuk aksi kejahatan adalah benar-benar gila. 99,999999 persen kejahatan menggunakan dolar AS. Pada tahun 2006 Bank Wachovia mencuci uang kejahatan narkoba senilai US$378,4 miliar pada. Bank itu membayar 2 persen. Pikirkanlah itu. Jangan tertipu!” kata Sean.
Sebelumnya, Sean Lennon tampil di podcast Max Keiser. Dia menegaskan bahwa Bitcoin memberdayakan orang tidak seperti sebelumnya dan merujuk pada mutunya sebagai “mata uang” yang mudah ditransfer dan tidak dapat diubah. [red]