IKLAN

Mengenal Pyth Network dan Perbandingannya dengan Chainlink!

Pyth Network adalah jaringan oracle yang menyajikan data harga pasar secara real-time langsung dari sumber utamanya, seperti bursa dan market maker, untuk digunakan oleh aplikasi blockchain di lebih dari 50 jaringan.

BACA JUGA: Apa Itu Manta Network? Ini Pengertian dan Kabar Terbarunya!

Apa Itu Pyth Network?

Pyth Network adalah protokol oracle yang menghubungkan data harga aset langsung dari sumber utamanya, seperti bursa efek (saham) dan perusahaan trading, ke berbagai jaringan blockchain secara real-time.

Ketika kamu menggunakan aplikasi DeFi yang membutuhkan harga aset kripto, saham, atau komoditas secara real-time, aplikasi tersebut biasanya bergantung pada oracle seperti pyth network. Melansir laman dokumentasi mereka, Pyth bekerja sama dengan lebih dari 120 penyedia data resmi dan telah dipercaya oleh lebih dari 550 protokol.

Bayangkan kamu sedang menonton pertandingan sepak bola secara langsung di stadion, lalu kamu mengabarkan skor pertandingan itu secara real-time ke teman-temanmu di berbagai negara.

Nah, Pyth Network bekerja seperti kamu dalam analogi ini. Ia duduk langsung di “stadion”, yaitu di bursa saham dan perusahaan trading, lalu mengirimkan kabar skor (harga aset) secara langsung dan akurat ke semua orang di berbagai tempat—dalam hal ini, ke berbagai blockchain dan aplikasi DeFi yang membutuhkannya. Jadi, para pengguna tidak perlu menebak-nebak atau menunggu lama untuk tahu harga terbaru, karena informasinya datang langsung dari sumber aslinya, cepat dan terpercaya.

BACA JUGA  Bagaimana Cara Menggunakan Cryptocurrency Tanpa Menabrak Peraturan?

Nah, harga-harga ini tersedia di lebih dari 100 ekosistem blockchain, termasuk Solana, Ethereum, Sui, Aptos, hingga Cosmos.

Pyth juga menawarkan fitur canggih seperti Price Feeds untuk 1.500+ aset secara real-time, Lazer untuk latensi rendah di Solana & EVM, Entropy untuk angka acak yang aman, Benchmarks untuk data historis, dan Express Relay untuk melindungi dari serangan MEV serta mendukung pencari dan pelikuidasi aktif.

Cara Kerja Pyth Network

Cara Kerja Pyth Network
Cara kerja Pyth Network dalam mendistribusikan data. Foto: Blog Pyth Network

Pyth Network bekerja dengan menghubungkan data harga pasar langsung dari sumber utamanya, seperti bursa dan market maker, ke smart contract di berbagai blockchain secara real-time.

Melansir laman The Big Whale, setiap data harga yang kamu lihat di aplikasi DeFi yang menggunakan Pyth berasal dari publisher, yaitu institusi keuangan besar yang mengirimkan data langsung ke jaringan. Data ini mencakup harga aset kripto, saham, hingga komoditas, dan disertai confidence interval, yaitu indikator yang menunjukkan seberapa akurat dan likuid harga tersebut.

Dalam sistem Pyth, terdapat tiga peran penting: Feed users (pengguna data seperti Dapp dan aplikasi web3), Publishers (penyedia data harga), dan Delegators (pemilik token PYTH yang melakukan staking ke publisher dan mendapat reward jika datanya akurat dan tepat waktu).

Pyth juga memanfaatkan bridge agar bisa digunakan di berbagai blockchain, dengan pengguna Solana bisa menikmati layanan ini tanpa biaya. Pendekatan ini menjadikan Pyth Network fleksibel, cepat, dan makin banyak dipakai dalam ekosistem DeFi.

BACA JUGA  Masih Penasaran Cara Kerja Bitcoin? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA: Mengenal Metahuman dan Perbedaannya dengan Metaverse Avatar

Pyth Network vs Chainlink

Perbedaan utama Pyth Network dengan Chainlink terletak pada sumber data dan model distribusinya. Pyth mengambil data langsung dari sumber utama seperti bursa dan market maker, sementara Chainlink menggunakan agregator data sekunder.

Melansir laman Messari, Pyth Network dirancang untuk memberikan data harga yang lebih cepat dan transparan dengan mengandalkan first-party publishers.

Setiap data harga di Pyth bisa ditelusuri ke public key penerbit datanya, membuat sistem ini lebih terbuka dibandingkan Chainlink yang kerap disebut sebagai “black box” karena kurangnya transparansi sumber data.

Sementara itu, Chainlink lebih unggul dalam hal ekosistem produk dan keandalan distribusi data karena tidak bergantung pada jaringan perantara seperti Wormhole. Chainlink juga punya berbagai fitur tambahan seperti interoperabilitas lintas rantai (CCIP), Proof of Reserve, hingga layanan otomatisasi.

Untuk memahami perbedaan Pyth Network dengan Chainlink lebih lanjut, perhatikan tabel berikut ini:

Aspek Pyth Network Chainlink
Sumber Data Langsung dari bursa & market maker (first-party) Dari agregator data (second-party)
Transparansi Data Bisa dilacak ke public key publisher di blockchain Tidak transparan, disebut “black box
Model Distribusi Push (Solana), Pull (chain lain via Wormhole) Push (umum), Pull (hanya di Data Streams)
Frekuensi Update Setiap 400 ms di Solana, on-demand di chain lain Mengikuti block time dan tergantung jaringan
Skalabilitas Tinggi, bisa tambah feed baru dengan cepat Terbatas, penambahan feed perlu implementasi per jaringan
Ketergantungan Eksternal Bergantung pada Wormhole untuk chain di luar Solana Tidak bergantung pada pihak relayer tambahan
Ekosistem Produk Fokus pada data harga & Entropy (random number generator) Beragam: VRF, CCIP, Proof of Reserve, automation
Penggunaan Saat Ini Digunakan di 162 protokol, US$5,5 miliar data terjamin di 50+ blockchain Digunakan di 371 protokol, US$38,7 miliar data terjamin di 19 blockchain

Dari perbandingan tersebut, Pyth Network unggul dalam kecepatan, transparansi, dan efisiensi skalabilitas, sementara Chainlink lebih mapan, serbaguna, dan stabil untuk berbagai kebutuhan.

BACA JUGA  Duduk Perkara Bitboy Membuka Sosok Asli Pendiri Shiba Inu, Neyma Jahan adalah 'Ryoshi'?

Peran Penting Pyth Network

Pyth Network adalah pilihan oracle modern yang menawarkan kecepatan tinggi dan transparansi data langsung dari sumbernya, ideal buat kamu yang ingin membangun atau menggunakan aplikasi DeFi di era multi-blockchain .

Meskipun Chainlink masih jadi pemain besar, Pyth hadir sebagai alternatif yang layak, terutama bagi developer dan investor yang ingin solusi data yang cepat, scalable, dan transparan.

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait