Radix, Gerakan Radikal di Ranah DeFi

Proyek Radix bergeliat sebagai gerakan radikal di ranah Decentralized Finance (Defi). 100 juta pengguna pada tahun 2025 berkat kerjasama dengan perusahaan lain?

Kabar terbaru adalah soal GoodFi. Itu adalah organisasi nirlaba besutan Radix dan kini dikebut bersama sejumlah perusahaan lain, di antaranya adalah Chainlink, Aave, Sushiswap, Avalanche dan mStable.

Apa Tujuan Goodfi?

GoodFi memastikan menambah pengguna DeFi yang sedang tumbuh sejak tahun 2020.

Berdasarkan data dari DefiPulse, Total Value Locked (TVL) sektor DeFi adalah US$79,86 milyar. Itu acuan betapa besarnya potensinya di masa depan.

DeFi adalah bisnis teknologi keungan di jagat blockchain, di mana aset kripto memainkan peran sentralnya.

Peran Radix

Proyek utama Radix meningkatkan skalabilitas sektor keuangan desentralistik itu. Mereka mengklaim dengan teknologi mereka, developer DeFi lebih mudah membuat aplikasi keuangan.

Selain mudah, prosesnya menjadi lebih cepat dan aman tanpa hambatan.

“DeFi adalah adab baru di blockhain dan aset kripto. Dengan jumlah pengguna saat ini semakin bertambah, maka rencana 100 juta pengguna pada tahun 2025, perlu kerjasama yang aktif dengan perusahaan lain di sektor serupa,” kata Adam Simmons, Kepala Strategi di Radix DL.

Bahkan peneliti blockchain ternama, Willy Woo memuji keunggulan proyek Radix.

“Melihat perkembangan RadixDLT versi alpha seperti menantikan seri terbaru iPhone,” cuitnya pada tahun 2018 silam.

Olympia Betanet

Belum lama ini Radix mengumumkan kehadiran Olympia Betanet. Itu adalah teknologi terbaru menguatkan DeFi.

Olympia terdiri atas single digital ledger yang diverifikasi oleh 100-300 node validator.

“Platform Radix yang mengandalkan konsensus Cerberus, dirancang untuk mengatasi trilema blockchain, yakni skalabilitas, keamanan dan desentralisasi. Ia memberdayakan pengguna dengan dApps yang bisa berfungsi tanpa manipulasi pada skala apa pun,” sebut perusahaan.

Trilema blockchain, yakni skalabilitas, keamanan dan desentralisasi.

Program Alexandria

Pada kuartal IV tahun ini Radix berencana untuk merilis program Alexandria.
Itu memungkinkan pengembangan DeFi menggunakan bahasa pemrograman Scrypto dan Radix Engine v2.

Komunitas Radix Indonesia bisa ditemukan di grup Telegram ini. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait