Inilah proyeksi harga BTC dan pasar kripto menurut Tokocrypto di Ramadan 2025, apakah masih bisa moncer atau sebaliknya? Dan sejauh manakah potensi reli menuju US$99.472 bisa terjadi?
Ramadan merupakan waktu penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, tidak hanya untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan bagi investor dan trader kripto untuk menyusun strategi trading mereka.
Menurut Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, Ramadan 2025 ini bisa menjadi periode yang menarik bagi para trader yang ingin tetap aktif di pasar kripto.
“Dengan volatilitas yang tetap tinggi, trader bisa memanfaatkan peluang dengan strategi yang lebih optimal, terutama jika memahami pola historis Bitcoin selama Ramadan dan menerapkan manajemen risiko yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, dalam empat tahun terakhir, pergerakan harga Bitcoin selama Ramadan menunjukkan tren penurunan. Data Tokocrypto mencatat bahwa Bitcoin mengalami koreksi sebesar -5,29 persen pada 2021, -16,05 persen pada 2022, -1,99 persen pada 2023, dan -4,09 persen pada 2024.
“Namun, perlu diingat bahwa data historis tidak selalu dapat dijadikan acuan pasti untuk pergerakan harga di masa depan. Meski tren penurunan terlihat, Bitcoin tetap menjadi aset menarik untuk diperdagangkan. Justru, volatilitasnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang oleh trader yang memiliki strategi yang tepat,” jelas Fyqieh.
Ia menambahkan bahwa fluktuasi harga Bitcoin selama Ramadan dipengaruhi oleh dinamika pasar yang unik. Sentimen pasar cenderung lebih tenang karena sebagian pelaku pasar mengalihkan fokus mereka dari aktivitas trading, yang berdampak pada volume perdagangan dan harga Bitcoin.
Selain itu, perubahan pola aktivitas trader juga memengaruhi pergerakan harga. Beberapa trader mungkin mengurangi transaksi mereka selama Ramadan, yang dapat mengurangi likuiditas pasar.
“Tak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, regulasi terbaru di industri kripto, serta sentimen pasar secara keseluruhan juga berperan dalam menentukan pergerakan harga Bitcoin selama periode ini,” tambahnya.


Peluang Kenaikan di Ramadan 2025
Berbeda dari tren sebelumnya, Ramadan 2025 berpotensi membawa sentimen positif bagi Bitcoin, didorong oleh beberapa faktor yang tengah berkembang di pasar kripto.
Bitcoin (BTC) baru-baru ini melonjak hampir 8 persen dalam sehari, kembali menembus level US$90.000 setelah sebelumnya sempat turun di bawah US$80.000. Pemulihan ini menunjukkan adanya momentum bullish yang kuat, didorong oleh spekulasi terkait rencana cadangan kripto yang diusulkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
“Momentum ini muncul setelah pengumuman Trump pada 1 Maret mengenai rencana pembentukan cadangan kripto nasional, yang langsung mendorong Bitcoin naik 12 persen dari US$85.000 ke US$95.000,” kata Fyqieh.
Selain itu, White House Crypto Summit yang akan segera digelar juga menjadi faktor pendorong pergerakan harga. Trump diperkirakan akan mengumumkan kebijakan lebih lanjut terkait Bitcoin dalam acara tersebut. Di sisi lain, kebijakan ekonomi AS yang menetapkan kenaikan tarif impor sebesar 25 persen terhadap barang dari Kanada dan Meksiko juga dapat mempengaruhi dinamika pasar, termasuk kripto.
White House Crypto Summit: Trump Undang Bos Kripto Terkemuka
Bisakah Bitcoin Menembus US$100.000?
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$87.190 setelah mengalami tekanan jual yang cukup tinggi di pasar spot. Namun, jika tren bullish berlanjut, BTC berpotensi menguji level resistensi di US$94.833. Menurutnya, jika berhasil menembus level ini, reli menuju US$99.472 bisa terjadi.
Lebih jauh, jika momentum bullish terus meningkat, Bitcoin memiliki peluang menembus level psikologis $100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari lalu. Namun, keberlanjutan tren ini bergantung pada tekanan beli di pasar serta respons investor terhadap kebijakan ekonomi dan regulasi terbaru.
Meski prospek kenaikan terlihat menjanjikan, volatilitas pasar kripto tetap tinggi. Ketidakpastian menjelang White House Crypto Summit pada 7 Maret juga dapat memicu reaksi yang tidak terduga. Jika ekspektasi pasar tidak sesuai harapan, tekanan jual bisa meningkat, menyebabkan Bitcoin kembali tertekan hingga ke US$78.179. [ps]