Industri kripto kembali dihebohkan oleh pengakuan mengejutkan dari rapper ternama asal AS, Kanye West, tentang skema crypto scam senilai lebih dari Rp31 miliar.
Dalam skema ini, ia ditawari bayaran awal sebesar US$750.000 dan tambahan US$1,25 juta setelah promosi, dengan instruksi khusus untuk berpura-pura bahwa akunnya telah diretas. Tujuan akhirnya? Mencuri jutaan dari masyarakat yang mudah tergiur.
Namun, pada akhirnya, rapper tersebut menolak tawaran untuk terlibat dalam skema penipuan kripto dan menunjukkan bahwa ia tidak ingin mengkhianati komunitas yang telah ia bangun.
“Saya ditawari US$2 juta untuk menipu komunitas saya—yang tersisa darinya. Saya menolak dan berhenti bekerja dengan orang yang mengajukannya,” tegas West, Jumat (08/02/2025).
Pengakuannya memicu diskusi baru tentang endorsement oleh influencer di dunia kripto, terutama terkait klaim peretasan akun media sosial yang semakin sering dikaitkan dengan promosi meme coin yang mencurigakan.
Beberapa pihak mulai bertanya-tanya, apakah akun mereka benar-benar diretas, ataukah mereka sebenarnya terlibat secara sadar dalam skema crypto scam ini?
Pola “Peretasan” yang Berulang, Suatu Kebetulan?
Kisah rapper tersebut pada akhirnya membuat banyak orang skeptis. Sebelumnya, beberapa selebriti lain juga mengalami kejadian serupa. Dean Norris, aktor dari serial terkenal Breaking Bad, mendapati akun X miliknya digunakan untuk mempromosikan koin meme palsu.
Pada 25 Januari 2025, akun Norris memposting bahwa ia meluncurkan coin crypto sendiri bernama DEAN, lengkap dengan alamat kontrak smart contract-nya.
![Tweet Dean Norris yang Mempromosikan Meme Coin Palsu](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Tweet-Dean-Norris-yang-Mempromosikan-Meme-Coin-Palsu.png)
Namun, tidak lama kemudian, unggahan itu dihapus. Norris pun mengklarifikasi bahwa akunnya telah diretas untuk mempromosikan skema penipuan kripto.
“Saya tidak tahu bahwa saya telah diretas sampai teman-teman saya memberi tahu. Saya segera melaporkannya ke X, dan masalah ini pun terselesaikan,” ungkapnya.
Kasus serupa juga menimpa rapper Wiz Khalifa. Pada 3 November 2024, akun X-nya tiba-tiba mempromosikan meme coin bernama WIZ kepada 35,7 juta pengikutnya. Postingan tersebut mengklaim bahwa Khalifa bekerja sama dengan timnya untuk meluncurkan token tersebut.
![Tweet Wiz Khalifa Mempromosikan Koin WIZ - ZachXBT](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Tweet-Wiz-Khalifa-Mempromosikan-Koin-WIZ-ZachXBT-748x1080.jpeg)
Tidak lama setelah itu, postingan tersebut dihapus, tetapi tidak ada klarifikasi lebih lanjut apakah akun tersebut telah sepenuhnya dipulihkan atau memang bagian dari skema penipuan kripto.
Namun, insiden yang lebih mencengangkan adalah kasus Kylian Mbappé. Pada Agustus 2024, akun X bintang sepak bola ini diretas untuk mempromosikan token kripto bernama MBAPPE.
Dilansir dari laporan sebelumnya, meme coin tersebut sempat mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$464 juta, hanya untuk jatuh 99 persen dalam satu menit setelahnya.
Sebuah pola mulai terlihat—skema crypto scam yang sangat mirip, melibatkan nama-nama besar, lalu diikuti dengan penghapusan postingan dan klaim peretasan.
Skema Crypto Scam yang Sama?
Kini, dengan Kanye West mengungkap skema yang menargetkan dirinya, pertanyaan besar pun muncul: apakah peretasan ini benar-benar ulah hacker, ataukah hanya skenario yang telah dirancang untuk menipu publik?
Jika benar bahwa sejumlah selebriti terlibat, maka ini bukan sekadar masalah peretasan biasa, melainkan sebuah konspirasi yang jauh lebih besar dan terorganisir.
Skema crypto scam semacam ini menunjukkan betapa rentannya industri kripto terhadap manipulasi dan betapa pentingnya edukasi publik dalam menghadapi tren yang tampaknya semakin sistematis ini.
Jika para selebriti benar-benar terlibat dalam penipuan kripto tersebut, maka ini menjadi bukti bahwa endorsement di dunia kripto tidak lagi bisa dipercaya begitu saja. Pada akhirnya, publik harus lebih waspada dan kritis.
Apakah ini hanya peretasan biasa, ataukah kita semua sedang menjadi bagian dari permainan yang lebih besar? Waktulah yang akan membuktikan kebenarannya. [dp]