Indikator Taker Buy Sell Ratio Bitcoin mencatatkan nilai terendahnya sejak November 2021, tepat setelah harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Temuan ini disampaikan oleh analis on-chain Gaah di CryptoQuant, yang menilai bahwa fenomena ini menunjukkan pergeseran sentimen pasar yang patut diwaspadai.
Taker Buy Sell Ratio adalah indikator yang mengukur hubungan antara pesanan beli dan jual di pasar langsung (taker). Angka di atas 1 menunjukkan tekanan beli yang dominan, sedangkan di bawah 1 berarti tekanan jual menguat.
Saat ini, indikator tersebut telah turun di bawah rata-rata historisnya, mencerminkan dominasi penjualan meski harga Bitcoin sedang berada di level tinggi.
“Ini merupakan momen kontras, di mana harga Bitcoin baru saja mencapai rekor baru, namun tekanan jual justru semakin dominan,” ujar Gaah.
Penurunan rasio ini disebut sejalan dengan momen historis pada November 2021, ketika Bitcoin sempat mencapai kisaran US$69.000 sebelum memasuki periode koreksi panjang.
Situasi saat ini dianggap mencerminkan sikap hati-hati dari para investor, yang cenderung merealisasikan keuntungan atau mengurangi eksposur terhadap risiko pasar.
Pasar Berada di Zona Kewaspadaan
Analisis ini memberikan sinyal bahwa struktur harga yang bullish tidak sepenuhnya ditopang oleh sentimen pasar yang kuat. Menurut Gaah, perbedaan arah antara pergerakan harga dan indikator permintaan pasar menunjukkan potensi volatilitas yang meningkat di masa depan.
Meskipun harga BTC terus menunjukkan kekuatan, pelaku pasar terlihat lebih memilih posisi aman. Situasi ini disebut sebagai “zona kewaspadaan” oleh Gaah, mengingat tekanan jual yang meningkat dapat melemahkan fondasi kenaikan harga secara teknikal.
“Perilaku ini menunjukkan bahwa banyak pelaku pasar mulai menilai harga Bitcoin sudah terlalu tinggi dan memilih untuk mengamankan posisi mereka,” tambahnya.
Indikator ini semakin relevan mengingat siklus pasar yang sering kali mengalami puncak disertai sentimen euforia, diikuti dengan periode distribusi atau aksi ambil untung.
Ketika tekanan beli menurun di tengah reli harga, maka keseimbangan pasar cenderung terganggu, membuka peluang munculnya fase konsolidasi atau bahkan koreksi tajam.
Dominasi Bitcoin Turun, Altseason Makin Nyata
Di sisi lain, analis kripto Carl Moon menambahkan bahwa dominasi Bitcoin terhadap pasar aset digital secara keseluruhan telah menurun ke angka 58 persen, posisi terendah dalam hampir delapan bulan terakhir.
Penurunan ini dipandang sebagai sinyal bahwa momentum altseason, periode ketika altcoin mengalami reli besar-besaran, semakin kuat.
Penurunan dominasi tersebut juga menjadi indikasi bahwa sebagian dana mulai mengalir ke aset kripto selain Bitcoin, seiring dengan meningkatnya spekulasi dan ekspektasi terhadap potensi keuntungan di sektor altcoin.
Namun demikian, perubahan arus modal ini juga dapat memperkuat tekanan jual terhadap Bitcoin, yang saat ini berada dalam posisi harga tinggi namun tidak ditopang oleh volume beli yang memadai.
Kondisi ini mempertegas peringatan dari Gaah, bahwa pasar saat ini tengah berada di fase yang memerlukan perhatian lebih. Jika tekanan jual terus menguat di tengah sentimen pasar yang lemah, maka potensi koreksi harga dalam jangka pendek tidak bisa diabaikan.
Dengan volatilitas yang mungkin meningkat, investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta memantau indikator pasar dengan lebih cermat.
Taker Buy Sell Ratio, yang kini berada di titik terendah sejak puncak pasar 2021, menjadi salah satu sinyal penting dalam membaca arah pasar ke depan. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.