Regulator Bahama mengaku bahwa mereka memegang aset FTX, mereka mengaku memiliki otoritas dari Mahkamah Agung Bahama dan menentang pernyataan FTX bahwa proses kebangkrutan Chapter 11 AS berlaku bagi mereka.
Pada Kamis (17/11/2022), The Securities Commission of the Bahamas (SCB) mengatakan mereka menjalankan wewenangnya sebagai regulator dan meminta FTX Digital Market (cabang FTX di Bahama) untuk mentransfer semua aset digitalnya.
Proses transfer aset tersebut dilakukan sehari setelah pengajuan pailit dilakukan di Delaware, AS dan segera memicu kekhawatiran benar adanya peretasan besar-besaran terhadap FTX.
Pada hari yang sama, FTX mengumumkan ‘telah terjadi akses tidak dikenal’ untuk aset tertentu dan mereka langsung berkoordinasi dengan penegak hukum untuk menanganinya.
Berpindahnya Aset FTX Ke Pemerintahan Bahama
Nilai aset yang dicuri tersebut belum diketahui. Namun, Elliptic meyakini nilainya mencapai US$477 juta.
“Selain itu, terdapat pernyataan dari Bahama dan jaksa AS yang memberi kesan peretasan ini dilakukan sebagai penyitaan aset FTX oleh pemerintah Bahama,’ ujar Elliptic.
Bos FTX baru, John Ray III, dilansir dari Marketwatch menyebutkan, menyebutkan terdapat bukti yang kredibel pemerintahan Bahama mengarahkan Sam Bankman-Fried (SBF )untuk mengakses sistem FTX seusai pengajuan kebangkrutan dengan tujuan memperoleh aset digital debitur.
Pemerintah Bahama sendiri mengajukan petisi kebangkrutan Chapter 15 ke pengadilan Dederal AS pada Selasa (15/11/2022) lalu.
Pengajuan Chapter 15 biasanya dilakukan dalam kasus perusahaan yang melibatkan banyaknya debitur dari berbagai negara.
Pengajuan ini dilakukan atas nama FTX Digital Markets Ltd, yang merupakan anak perusahaan yang mengelola berbagai aspek operasional perusahaan dari kantor pusatnya di Negara Kepulauan Caribia.
Melalui pernyataan tersebut SCB meyakini bahwa FTX Digital Markets Ltd tidak termasuk bagian dari proses pailit di Delaware.
Pihak Kepailitan Delaware telah meminta hakim untuk menggabungkan kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa memisahkan masalah ini akan membingungkan.
Hakim akan menjadwalkan sidang mengenai masalah tersebut pada Senin (21/11/2022).
Pihak Kepailitan Delaware menuding Sam Bankman-Fried berusaha mengacaukan usaha mereka untuk menyelesaikan masalah yang disebabkannya dengan mendorong kasus kebangkrutan kedua yang dibawa oleh pemerintahan Bahama.
Berpindahnya aset FTX ke pemerintahan Bahama membuat kasus ini semakin runyam. Namun, baik SBF, pemerintah Bahama dan ahli hukum FTX memilih bungkam dari masalah tersebut. [az]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.