IKLAN

Regulator Jepang Bantah Rencana ETF Bitcoin

Harga Bitcoin yang bertahan di atas kisaran US$4.000 pada pekan pertama tahun 2019 memicu sentimen bullish di kalangan investor dan pegiat kripto dengan harapan sebuah bull market akan mendekat.

Kendati 2018 merupakan tahun yang suram bagi pasar kripto di mana harga mayoritas koin dan token amblas lebih dari 80-90 persen, terbangun animo yang kuat dari investor untuk diterbitkannya sebuah ETF Bitcoin (exchange-traded fund).

Dipelopori oleh saudara kembar Winklevoss dan lembaga keuangan seperti VanEck yang berbasis di New York, proposal ETF Bitcoin diajukan berkali-kali ke Otoritas Jasa dan Keuangan (SEC) Amerika namun gagal mendapatkan persetujuan dan terus ditunda-tunda.

Selama pekan terakhir, perhatian pegiat kripto bergeser ke luar Amerika demi mencari negara yang akan menerbitkan ETF Bitcoin pertama di dunia. Menurut desas-desus yang dikabarkan Bloomberg, Jepang bisa menjadi negara pertama yang mengizinkan sebuah ETF kripto.

Laporan Bloomberg menyatakan Agensi Layanan Keuangan Jepang (FSA) telah menghentikan rencana perizinan perdagangan derivatif kripto, seperti kripto berjangka, di negara tersebut. Sebagai gantinya, FSA menjajaki penerbitan ETF kripto sebagai bentuk inovasi keuangan.

Namun, Cointelegraph melaporkan, FSA membantah rencana penerbitan ETF Bitcoin atau kripto apapun terlepas dari berita yang beredar dan informasi yang diberikan oleh sebuah sumber anonim.

Menanggapi pertanyaan dari Cointelegraph, FSA memberikan jawaban yang singkat dan diplomatis, “Saat ini kami tidak sedang menjajaki pemberian izin ETF berdasarkan aset kripto.”

Agensi tersebut juga menyatakan pihaknya tidak tahu individu atau kelompok mana yang membocorkan rumor tentang ETF Bitcoin kepada Bloomberg.

Walau pernyataan FSA membantah mereka sedang mengkaji ETF Bitcoin, tidak disebut juga agensi itu menutup sama sekali kemungkinan akan hal tersebut. Laporan sebelumnya yang menyatakan FSA sedang meneliti tentang ETF Bitcoin bisa menjadi nyata di bulan-bulan ke depan, setelah agensi itu mendapatkan lebih banyak waktu untuk melakukan evaluasi.

Sejak pertengahan 2018, investor kripto melihat penerbitan ETF Bitcoin sebagai pemicu pertumbuhan pasar kripto yang mengalami keterpurukan. Pelaku perbankan tradisional enggan berkomentar soal respons mereka bila hal tersebut terjadi, tetapi pegiat kripto secara umum berpendapat investor institusi sedang menunggu regulasi lebih jelas sebelum menanamkan modal di pasar kripto. Bila ETF disetujui, hal itu menjadi pertanda regulasi sudah jelas.

Saudara kembar Winklevoss, yang merupakan pendukung dini Bitcoin dan pendiri bursa kripto Gemini, sangat aktif selama pekan ini membangkitkan dukungan untuk penyetujuan ETF. Pada Senin (07/01), saudara kembar tersebut melakukan sesi Ask Me Anything (AMA) di situs media sosial Reddit, membahas beragam topik terkait Bitcoin dan kripto.

Topik utama yang mereka bahas adalah urgennya regulasi lebih ketat dan mempromosikan perizinan ETF. Dua area ini menunjukkan kepentingan Winklevoss bersaudara, sebab belum lama ini bursa Gemini meluncurkan kampanye iklan yang menghimbau regulasi lebih baik bagi sektor kripto. [ethereumworldnews.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait