Fluktuasi tinggi yang menjadi tabiat kripto memang menjadi ladang untuk meraup cuan bagi para trader. Tetapi, hal ini pula yang membuat aset digital ini sulit untuk digunakan sebagai alat pembayaran dalam sebuah trasaksi. Karena itulah, tahun 2018 ini sudah ada inovasi berupa stablecoin, yaitu kripto yang didukung oleh mata uang fiat maupun komoditas seperti emas, sehingga nilainya relatif stabil. Beberapa contoh stablecoin ini adalah USDT,TUSD dan USDC.
Selain bisa menjadi alat pembayaran, stablecoin juga banyak digunakan trader untuk memarkir dananya sementara sebelum mengambil posisi untuk membeli kripto yang fluktuatif seperti Bitcoin, Ether dan lain-lain.
Bursa beli kripto lokal di Indonesia pun sudah menambahkan stablecoin pada platform mereka. Indodax, misalnya sudah me-listing USDT sejak beberapa waktu lalu.
Terbaru, bursa jual beli kripto Rekeningku.com melisting USD Coin (USDC) yang rasionya 1:1 dengan mata uang dolar AS. Rencananya, USDC Coin akan resmi diperjualbelikan di Rekeningku.com mulai 13 Desember 2018 mendatang.
“Integrasi USDC di Rekeningku.com dilakukan pada Rabu, 12 Desember 2018 mulai pukul 21.00 WIB selama 6 jam, dan mulai bisa ditransaksikan pada Kamis, 13 Desember 2018 pukul 03.00 WIB,” ujar CEO Rekeningku.com, Sumardi Fung dalam keterangan kepada para pengguna melalui surat elektronik, Senin (10/12).
“Selama proses integrasi, Rekeningku.com tidak akan dapat diakses dan semua transaksi jual beli akan dihentikan. Proses deposit kripto ke wallet tetap berjalan seperti biasa,” tambahnya. [jul]