Crypto exchange Rekeningku.com resmi berubah merek menjadi Reku setelah mendapatkan kucuran dana investasi sebesar US$11 juta dari 3 perusahaan ventura, yakni AC Ventures, Coinbase Ventures dan Skystar Capital.
“Dengan investasi seri A itu, Reku yang didirikan 5 tahun lalu itu dan terkenal menawarkan biaya perdagangan kripto terendah, akan menambahkan lebih dari 50 karyawan baru. Selain itu dana segar itu akan digunakan sepenuhnya untuk menambah fitur keamanan dan kenyamanan baik bagi trader kripto pemula dan berpengalaman,” jelas Sumardi Fung dan Robby, masing-masing sebagai CEO dan Chief Compliance Officer (CCO) Reku, dalam keterangan resminya kepada Blockchainmedia.id, Kamis (15/9/2022).
Reku sendiri telah terdaftar di Bappebti, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (crypto exchange), sebagai atribut sah dan resmi untuk menjalankan bisnis perdagangan kripto di Indonesia.
“Kami selalu dan akan selalu patuh pada peraturan dan undang-undang tempat kami beroperasi, yakni di Indonesia. Oleh sebab itu Reku hanya memfasilitasi perdagangan aset kripto yang bereputasi baik kepada penggunanya. Artinya kripto itu harus sangat kredibel dan memiliki likuiditas yang cukup, untuk memberikan lapisan keamanan ekstra kepada pengguna di Reku,” tambah Sumardi.
Robby juga menerangkan, Reku berhasil mengatasi tantangan unik di pasar kripto selama kurun waktu 5 tahun terakhir, khususnya dinamika terkait resesi ekonomi global. Itu yang praktis cukup menekan laju permintaan terhadap kripto, khususnya setelah November 2021.
“Namun demikian Reku berhasil menjawab tantangan itu dari segi bisnis, karena di pasar domestik sendiri, permintaan pasar masih relatif stabil. Dan itu mungkin terjadi sebaliknya di perusahaan lain,” ucap Robby.
Walau baru berusia 5 tahun, tim pendiri Reku bukanlah anak kemarin sore. Sumardi Fung dan Robby misalnya sudah lama malang melintang di sektor perdagangan berjangka dari tahun 2005 hingga 2017. Karena itu pula mereka memiliki hubungan profesional yang matang dengan Bappebti sebagai regulator utama pasar.
Jesse Choi Jadi COO Reku
Perubahan penting lainnya dari Reku adalah dengan didapuknya Jesse Choi sebagai Chief Operating Officer (COO) di Reku.
Choi dikenal sebagai veteran teknologi di Tanah Air. Lulus dari Universitas Columbia, ia adalah mantan konsultan di Bain & Company dan memegang peran pemasaran senior di Thumbtack sebelum menjadi investor ekuitas swasta di Bain Capital.
Dari sana, Jesse memiliki tugas profesional di Playground Capital, Payfazz, AC Ventures, dan memperoleh gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business sebelum bergabung dengan Reku.
“Reku adalah perusahaan yang sangat menarik di bidang yang saya sukai dan ketahui. Para pendiri yang ada dan saya adalah pelengkap yang kuat, dan bersama-sama kami sepenuhnya selaras di mana perusahaan ini harus bergerak maju. Sumardi dan tim benar-benar memahami semua mekanisme menjalankan bisnis perdagangan kripto,” kata Choi.
Sementara itu, Pendiri dan Managing Partner AC Ventures, Michael Soerijadji mengatakan antusiasmenya sebagi lead investor di Reku.
“Dengan pengalaman pengguna yang intuitif, biaya terendah di pasar dan tim kepemimpinan yang hebat, kami yakin Reku akan memperkuat kepemimpinannya di bisnis perdagangan pasar kripto Indonesia,” kata Michael. [ps]