Para penambang Bitcoin tampaknya semakin percaya diri. Ini tercermin dari hashrate Bitcoin yang meningkat lagi, mencapai 126,13 Exahash per detik pada Jumat, 17 Januari 2020. Ini adalah rekor terbaru sepanjang usia Bitcoin.
Capaian terbaru ini menambah rekor hashrate terbaru sebelumnya, yakni pada 2 Januari 2020, melenggang di 114,501 Exahash per detik. Itu jauh melampaui hashrate pada 11 Oktober 2019 di 110,1332 Exahash per detik.
Hashrate adalah tolak ukur kekuatan dan keamanan sistem blockchain Bitcoin. Itu juga sekaligus mencerminkan tingkat kepercayaan diri para penambang Bitcoin untuk mendapatkan Bitcoin sebanyak-banyaknya.
Di sisi lainnya, para penambang barangkali percaya harga Bitcoin akan naik di masa mendatang. Jadi, mereka punya alasan yang besar untuk terus beroperasi dengan biaya listrik yang relatif murah di Tiongkok.
Sebelumnya, pada 29 Desember 2019, Pemerintah Sichuan menghimbau para penambang Bitcoin untuk merelokasi sebagian operasionalnya ke provinsi lain yang tak mengandalkan sumber listrik bertenaga air.
Maklumlah, Sichuan memang ternama sebagai provinsi penyedia tenaga listrik bertenaga air terbesar di Tiongkok, bahkan di dunia.
Beberapa hari sebelumnya (24 Desember 2019), hashrate melemah di 81,729 per detik, turun dari 111,848 Exahash per detik (22 Desember 2019).
Pemerintah beralasan, pada Oktober 2019-April 2020 adalah masa “musim kering”, di mana terjadi penyusutan pasokan air sungai dan berdampak pada berkurangnya pasokan energi listrik.
Bisa jadi, penguatan terbaru ini adalah hasil relokasi sebagian penambang yang kini menggunakan daya listrik tak bertenaga air, tetapi tenaga panas bumi. [Red]