Reli Bitcoin Bikin Happy, Data Ini Wajib Diantisipasi

Setelah reli harga Bitcoin (BTC) bikin happy, investor tampak harus bersiap dengan berbagai kemungkinan untuk data terbaru yang wajib diantisipasi.

Di sepanjang bulan Januari 2023, harga BTC telah melesat sekitar 40 persen, menjadi salah satu pemulihan terbaik dalam 10 tahun terakhir.

Bahkan, setelah rapat kenaikan suku bunga The Fed, harga kripto utama masih bergerak lebih tinggi sekitar 5 persen, sebelum mulai lesu untuk mengantisipasi data terbaru AS.

Reli Bitcoin dan Data Terbaru AS 

Berdasarkan laporan Barrons, data laporan pekerjaan (NFP) AS yang akan dirilis malam ini (3/2/2023) dapat menjadi alasan untuk menggoyahkan reli Bitcoin baru-baru ini.

Dalam 24 jam terakhir, harga BTC telah bergerak naik lebih dari 3 persen, yang tetap belum mampu menembus level utama US$24.000. Ini dianggap sebagai salah satu resistance level yang harus dilampaui untuk mengonfirmasi kelanjutan arus bullish.

Selera risiko pada kripto telah cukup terbentuk sejak awal tahun, yang disokong oleh penurunan angka inflasi dan kenaikan suku bunga The Fed yang lambat.

Hal positif yang terjadi pun membuat investor kian percaya diri untuk melihat akhir dari crypto winter, yang telah melanda pasar lebih dari 12 bulan.

“Bitcoin telah melakukannya dengan sangat baik dalam lingkungan risiko yang jauh lebih baik sepanjang tahun ini dan telah mengambil langkah lain ke arah yang benar selama 24 jam terakhir, mencapai level tertinggi enam bulan baru dalam prosesnya,” ujar Craig Erlam, seorang Analis di broker Oanda.

Erlam menilai, level US$24.500-US$25.500 adalah level psikologis yang harus mampu ditembus untuk memastikan reli berlanjut dengan lebih gila-gilaan.

Namun, likuiditas di pasar kripto diketahui masih terbilang rendah, di bawah rata-rata, sehingga beberapa analis memperingatkan untuk mewaspadai volatilitas.

“Prospek katalis makro yang mendorong saham dan kripto semakin rendah, dan itu bisa terjadi pada hari Jumat dengan [data] laporan pekerjaan AS,” ujar Analis di bursa kripto Bitbank, Yuya Hasegawa.

Lanjut dikatakan, jika laporan tersebut menunjukkan data tenaga kerja yang masih ketat, maka investor akan menyadari bahwa The Fed sebenarnya masih bersikap hati-hati.

Menurut Hasegawa, harga yang naik masih gagal untuk menembus US$24.000, sehingga ini tampak membentuk momentum untuk terjadinya penurunan, atau koreksi. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait