Reli Harga Crypto dan Saham Teknologi Diramalkan Terjadi dalam Beberapa Bulan ke Depan

Penghayat Bitcoin, Raoul Pal membagikan prediksi perihal reli harga crypto dan saham teknologi, yang bakal terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Daily HODL mengutip ramalan sang guru makro, bahwa harga crypto dan saham teknologi siap mengalami reli lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang.

Mantan eksekutif Goldman Sachs, Raoul Pal, mengatakan bahwa kripto dan saham teknologi akan segera mengalami reli baru dalam waktu dekat.

Dalam sesi tanya jawab (AMA) baru-baru ini, pendiri Real Vision tersebut mengatakan bahwa semua sinyal dengan tegas menunjukkan bahwa bank sentral di seluruh dunia pada akhirnya akan terpaksa mencetak uang, yang pada gilirannya akan meningkatkan aset risiko, terutama sektor kripto dan teknologi.

“Semua indikator masa depan saya telah menunjukkan bahwa likuiditas akan terus meningkat, dan itu akan mendorong kripto dan teknologi lebih dari yang lainnya,” kata Raoul.

“Dan itu sejauh ini menjadi cerita tahun ini. Saya pikir hal itu akan terus berlanjut, dan itu membingungkan banyak orang.”

Namun, dia melanjutkan, satu perdagangan yang membingungkan dirinya adalah perdagangan obligasi, dan itu juga membuat bingung banyak orang.

“Yield obligasi seharusnya sudah turun sekarang, tetapi mereka masih belum melakukannya. Tapi saya pikir ini berkaitan dengan masalah batas utang, yang merupakan hal lain yang membingungkan,” katanya.

Menurutnya, masalah batas utang memiliki risiko nyata, dan banyak yang tidak benar-benar tahu bagaimana cara mematok harganya.

“Yang kita tahu hanyalah orang-orang cukup pesimis tentang hal itu, dan saya pikir itu juga wajar, untuk melakukan lindung nilai sehubungan dengan hal itu, karena kita tidak tahu apa yang bisa terjadi,” ucap sang penghayat aset crypto wahid.

“Tetapi kemungkinannya adalah, bahwa apa pun yang menyebabkan kekacauan di pasar keuangan akan menyebabkan, lebih banyak stimulus akan datang.”

Pal mengatakan, bahwa indikator yang terkait dengan neraca bank sentral negara-negara G5 menunjukkan bahwa gelombang likuiditas baru sedang mendekati pasar keuangan.

Guru makro ini mengatakan bahwa para analis yang pesimis terhadap aset risiko karena kondisi ekonomi yang tidak pasti keliru, karena meskipun ekonomi melambat lebih jauh, bank sentral kemungkinan masih akan memperluas pasokan uang.

“Jadi ya, kita mungkin menghadapi beberapa rintangan, ya, kita mungkin menghadapi beberapa kendala, tetapi likuiditas ke depan, seiring dengan melambatnya ekonomi, dan bank sentral mulai meningkatkan aktivitas mereka, hal itu akan mendorong kenaikan harga aset,” kata Pal. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait