Saat berusia 12 tahun, Erik Finman membeli Bitcoin setara US$1.000, ketika Bitcoin berharga US$10 per BTC. Ketika itu pula Bitcoin dikenal sebagai mata uang dunia gelap Internet atau dark web. Enam tahun kemudian, Finman berhasil menjadi jutawan dengan tabungan tersebut. Kini, ia memindahkan seluruh tabungan kriptonya ke aset digital bernama Metal (MTL).
Sosok Finman menjadi viral berkat statusnya sebagai sang remaja jutawan Bitcoin. Ia keluar dari sekolah dan memulai usaha startup di bidang pendidikan daring (online). Ia pun mengklaim masih banyak prestasi yang ingin ia raih, mengingat usianya bahkan belum mencapai 21 tahun.
Terbaru, Finman mengumumkan proyek besarnya, ia akan memindahkan seluruh tabungan kripto miliknya ke aset digital bernama Metal (MTL).
“Saya berani menaruh semuanya di Metal, saya mengalihkan semua kripto saya ke aset ini,” katanya.
MTL adalah token pada aplikasi Metal Pay, dompet digital yang bisa dipakai menyimpan beragam aset kripto dan menukarkannya ke USD. Pengguna aplikasi tersebut bisa saling mengirim dolar dan mendapat Metal sebagai imbalan aktivitasnya. Imbalan itu diambil dari PoPP pool yang terdiri dari 26 juta token MTL atau sepertiga suplai totalnya
CEO Metal, Marshall Hayner, merancang Metal Pay demi membuat kripto menjadi “seksi” bagi kaum awam. Setelah bertemu dan rapat dengan Hayner, Finman merasa jatuh cinta terhadap MTL. Ia setuju mengkonversikan seluruh tabungan kriptonya, lebih dari 446 BTC, menjadi token MTL, dan mengumumkan keputusan itu pada 19 Agustus 2019 saat Metal Pay menyelesaikan uji coba beta.
Selain sebagai investor, Finman juga berperan di perusahaan Metal Pay, tetapi ia tidak memegang jabatan resmi. Ia melakukan beragam tugas, mulai dari pengembangan produk hingga membuat video pengumuman. Hal itu dilakukan Finman sebab ia memiliki visi MTL dapat menyaingi Libra besutan Facebook, dan sesumbar menyebutkan bisa mengalahkan Bitcoin sebagai kripto nomor wahid.
Berkat pengumuman Finman, volume perdagangan 24 jam MTL mencapai US$60 juta, di mana sebelumnya hanya mencapai US$300 ribu hingga US$1 juta. Harga MTL juga berlipat ganda menjadi US$0,4 per token dalam kurun waktu satu pekan.
Kendati demikian, harganya masih jauh dari titik tertinggi MTL di nilai US$13 saat mania bull market 2017. Selain itu, likuiditas MTL bisa jadi lebih tipis, sebab Finman mengutip data CoinMarketCap, yang diduga tidak menyaring volume perdagangan palsu. Dengan kapitalisasi pasar senilai US$19 juta, tidak butuh volume yang tinggi untuk menaikkan harga.
Menanggapi peningkatan harga MTL baru-baru ini, Finman berpendapat harganya naik sebab banyak investor yang melihat dukungan Finman bagi Metal dan memutuskan ikut membeli. Remaja tersebut juga berkata produk Metal Pay sangat bagus, sehingga mendorong investor untuk membeli.
Kendati dompet Metal Pay memiliki desain dan fungsi bagus, tidak banyak yang memakai token MTL. Saat ini, ada sekitar 30 ribu pengguna yang memakai Metal Pay untuk mengirim uang atau menukarkan aset kripto, tetapi token MTL nyaris tidak dipakai.
Saat ini, Metal berjalan di atas blockchain Ethereum. Tetapi Finman berkata hal itu akan berubah dalam waktu dekat, tanpa memberi keterangan lebih lanjut. Sikap Finman sang remaja jutawan Bitcoin berhasil membuat FOMO (fear of missing out) terhadap MTL, tetapi masih harus dilihat apakah MTL akan berhasil di jangka panjang sesuai harapan Finman. [venturebeat.com/ed]