Ripple Ajukan Lisensi Bank di AS, Sinyal Serius Masuk TradFi

Ripple, perusahaan blockchain yang dikenal lewat layanan pembayaran lintas negaranya, kembali membuat gebrakan. Setelah meluncurkan stablecoin RLUSD, kini Ripple dilaporkan telah secara resmi mengajukan lisensi bank nasional di Amerika Serikat.

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Ripple tak lagi hanya bermain di ranah kripto. Mereka menunjukkan keseriusan untuk masuk ke sektor keuangan tradisional (TradFi) dan mengambil peran lebih besar dalam ekosistem finansial global.

Ripple Ajukan Lisensi Bank Nasional di AS

Mengutip laporan The Wall Street Journal pada Rabu (2/7), Ripple dikabarkan telah mengajukan permohonan lisensi kepada Office of the Comptroller of the Currency (OCC), regulator yang mengawasi perbankan nasional di AS. 

Jika disetujui, lisensi ini tidak hanya akan memperoleh legitimasi RLUSD sebagai stablecoin, tetapi juga memungkinkan Ripple menawarkan berbagai layanan perbankan lain ke depannya. Saat ini, RLUSD berada di bawah pengawasan NYDFS

Ripple Kantongi Izin NYDFS, RLUSD Siap Ramaikan Pasar Kripto!

Namun, dengan lisensi nasional, RLUSD akan berada langsung di bawah pengawasan OCC dan pada akhirnya akan menciptakan menetapkan standar baru dalam transparansi dan kepatuhan di industri ini.

BACA JUGA  Ripple Gandeng DIFC Dubai, Siap Majukan Blockchain di UAE

“Karakter ganda dari regulasi tersebut pada dasarnya akan menetapkan standar baru untuk transparansi dan kepatuhan di pasar stablecoin,” ujar Jack McDonald, Wakil Presiden Senior Stablecoin di Ripple.

Standar Baru di Industri Stablecoin

Langkah ini tampaknya menjadi fondasi kuat untuk menghadapi masa depan industri keuangan yang berkembang. Sebagai bagian dari strategi tersebut, mereka melalui anak perusahaannya, Standard Custody & Trust Company, telah mengajukan permohonan master account di Federal Reserve.

Jika disetujui, akun tersebut akan memungkinkan Ripple menyimpan cadangan di bank sentral AS. Selain itu, mereka juga dapat menerbitkan dan menebus stablecoin di luar jam operasional bank —kemampuan yang memberi keunggulan dalam efisiensi dan fleksibilitas transaksi.

Inilah Penentu Nasib Stablecoin Berikutnya

Langkah yang diambil oleh mereka dinilai sangat strategis, terutama karena banyak investor institusional dan perusahaan keuangan yang masih menunggu kejelasan regulasi sebelum masuk ke pasar stablecoin.

BACA JUGA  Mengapa Harga SHIB dan DOGE Kompak Mengerut di 2023?

Dengan RUU Genius Act yang tengah dibahas di Kongres AS—yang akan mewajibkan penerbit stablecoin memiliki lisensi bank—Ripple telah bersiap lebih awal. Langkah ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengamankan posisi di ekosistem keuangan yang semakin teregulasi dan saling terhubung.

Dari Akuisisi hingga Ekspansi Global

Bukan hanya soal lisensi, Ripple juga aktif melakukan aksi korporasi yang memperkuat posisinya sebagai jembatan antara dunia kripto dan keuangan tradisional. Perusahaan ini sebelumnya sempat dirumorkan akan melakukan IPO, namun kabar tersebut ditepis.

Alih-alih melantai di bursa, Ripple justru memilih strategi ekspansi lewat akuisisi. Salah satu langkah terbesarnya adalah mengakuisisi Hidden Road, sebuah perusahaan broker yang membuka akses ke berbagai jenis aset dan layanan keuangan.

Ripple Akuisisi Hidden Road, Jembatani Kripto dan Dunia Nyata

Langkah ini menjadi penanda bahwa Ripple tidak lagi bermain di pinggiran sektor keuangan tradisional. Mereka kini mengambil posisi strategis di tengah, mengaburkan batas antara sistem kripto dan TradFi.

BACA JUGA  Terkait Kripto Libra, Kongres AS Panggil COO Facebook

Dengan lisensi bank nasional AS yang sedang diupayakan dan stablecoin RLUSD sebagai andalan, Ripple tampaknya siap tampil sebagai kekuatan besar dalam lanskap keuangan global yang semakin terkoneksi dan teregulasi. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait