Brad Garlinghouse, CEO Ripple, mengisyaratkan perusahaannya bisa go public alias jualan saham di bursa efek, dalam waktu 12 bulan mendatang. Berbicara di World Economic Forum (WED) di Davos belum lama ini, Garlinghouse initial public offering (IPO) merupakan kelanjutan yang alami bagi Ripple.
“Dalam 12 bulan mendatang, Anda akan melihat IPO di sektor blockchain/kripto. Kami tidak akan jadi yang pertama dan juga bukan yang terakhir, tetapi saya kira Ripple memimpin di depan. Ini adalah kelanjutan alamiah bagi perusahaan kami,” jelas Garlinghouse.
Bulan lalu, Ripple menggalang dana sebesar US$200 juta dalam tahap pendanaan Series C, yang merupakan tahap terakhir sebelum perusahaan melantai di bursa. Tahap Series C memvaluasi perusahaan pembayaran blockchain tersebut senilai US$10 miliar.
Menurut Crunchbase, Ripple berhasil meraih pendanaan total US$293,6 juta hingga saat ini. Belum diketahui berapa banyak dana yang akan didapatkan saat Ripple melakukan IPO.
Awal pekan ini, Ripple melaporkan penjualan XRP kuartal ke empat, di mana terjadi penurunan sebesar 80 persen. Perusahaan itu telah menjual total US$13,08 juta XRP di kuartal keempat, dibandingkan US$66,24 juta di kuartal sebelumnya.
Angka penjualan kuartal keempat tersebut merupakan terendah dalam tiga tahun terakhir. Harga XRP juga turun sebanyak 22 persen saat kuartal keempat. Sejauh ini, Ripple telah menjual XRP total senilai US$1,22 milyar menurut riset The Block. [theblockcrypto.com/ed]