Ripple dan Wormhole Buka Gerbang Besar Aset Digital Lintas Jaringan

Ripple secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Wormhole pada Rabu (26/6/2025), untuk menghadirkan interoperabilitas lintas-jaringan (multichain interoperability) ke dalam jaringan XRP Ledger (XRPL) dan sidechain EVM yang sedang dikembangkan.

Inisiatif ini bertujuan memperluas konektivitas XRPL dengan lebih dari 35 jaringan blockchain lainnya melalui integrasi protokol lintas-jaringan milik Wormhole.

Integrasi ini memungkinkan pengembang mengirim dan menerima koin asli XRPL seperti XRP, IOU dan Multi-Purpose Token (MPT) ke berbagai blockchain yang telah mendukung Wormhole.

Selain itu, pengembang juga bisa mengaktifkan kontrak pintar lintas-jaringan, membuka jalan bagi penerapan aplikasi keuangan terdesentralsiasi (DeFi), tokenisasi aset dunia nyata (RWA), hingga transfer lintas stablecoin secara efisien.

Chief Technology Officer Ripple sekaligus salah satu pencipta XRPL, David Schwartz, menegaskan pentingnya interoperabilitas dalam mendorong adopsi massal teknologi blockchain.

BACA JUGA  Permintaan terhadap XRP Melejit 800 Persen, Sinyal Apa?

“Jika Anda menginginkan adopsi massal yang nyata, interoperabilitas sangatlah penting. Infrastruktur harus tersedia, tidak hanya pada satu jaringan, tetapi juga di seluruh jaringan. Dengan integrasi ini, token yang diterbitkan secara asli di XRP Ledger disiapkan untuk realitas tersebut dengan kemampuan berpindah di antara jaringan blockchain sambil mempertahankan penerbitan dan kontrol asli,” ujar Schwartz dalam siaran pers resmi.

Ia pun menambahkan bahwa, dengan dukungan dari infrastruktur seperti Wormhole, Ripple dapat memperluas kapabilitas lintas jaringan di seluruh XRPL dan sidechain EVM-nya, memperluas jangkauan jaringan tanpa mengorbankan keandalan yang dibangunnya.

Kemitraan ini bertepatan dengan tahapan lanjutan pengembangan sidechain EVM XRPL yang dibangun bersama perusahaan teknologi Peersyst. Sidechain ini dirancang agar kompatibel penuh dengan Ethereum, menggunakan Cosmos SDK dan evmOS sebagai dasar pembangunannya.

Sejak dirilis dalam versi testnet pada 31 Maret 2025, proyek ini telah menarik lebih dari 87 partisipan yang mencakup wallet, penyedia infrastruktur dan aplikasi Web3. Peluncuran versi mainnet dijadwalkan berlangsung pada kuartal kedua tahun ini.

BACA JUGA  Solana Sentuh Harga 60 Dolar, Akankah Terkoreksi atau Lanjut Naik?

Dengan integrasi Wormhole, jaringan sidechain EVM akan langsung memiliki akses interoperabilitas ke ekosistem blockchain besar seperti Ethereum, Solana, Sui, BNB Chain, dan lainnya. Wormhole sendiri telah memproses lebih dari satu miliar pesan lintas-rantai dengan volume transaksi lintas jaringan mencapai US$60 miliar.

Co-Founder Wormhole, Robinson Burkey, menyatakan bahwa integrasi ini merupakan langkah besar dalam membuka potensi konektivitas blockchain secara global.

“Dengan menghubungkan XRPL ke jaringan utama dunia, kami membantu mengaktifkan alur kerja aplikasi yang lebih luas dan meningkatkan daya jangkau institusional dan pengembang,” ujarnya.

Inisiatif ini memperkuat strategi Ripple dalam menjadikan XRPL sebagai fondasi teknologi untuk sistem keuangan yang terdesentralisasi, terbuka dan saling terhubung.

Dengan memfasilitasi interoperabilitas sejak lapisan infrastruktur, Ripple mendorong terciptanya ekosistem blockchain yang inklusif dan efisien untuk berbagai kasus penggunaan, mulai dari pembayaran institusional hingga aset digital lintas jaringan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait