Ripple telah mengambil langkah besar dalam usahanya untuk memperkuat posisinya di pasar stablecoin.
Berdasarkan data dari Etherscan, hanya dalam waktu 24 jam, perusahaan tersebut berhasil mencetak 4,5 juta RLUSD, stablecoin yang dipatok 1:1 terhadap dolar AS, yang sedang dalam tahap pengujian.
Pencetakan ini terjadi di RLUSD Treasury, dan batch tambahan sebesar 260.000 RLUSD juga ditambahkan, sehingga total mencapai 4,76 juta RLUSD. Langkah ini menunjukkan kesiapan Ripple untuk meluncurkan stablecoin ini dalam skala yang lebih luas pada akhir tahun 2024.
Pengujian RLUSD di XRP Ledger dan Ethereum
Sejak Agustus 2024, Ripple telah menguji RLUSD di jaringan XRP Ledger dan Ethereum. Stablecoin ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam transaksi lintas batas dengan biaya yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi.
Pencetakan besar-besaran ini merupakan bagian dari fase beta yang lebih luas, di mana Ripple sedang memastikan RLUSD dapat memenuhi standar keamanan dan efisiensi tertinggi.
Setelah lolos dari tahap pengujian dan mendapatkan persetujuan regulasi, stablecoin ini diharapkan mampu bersaing dengan pemain besar lainnya seperti Tether.
Manfaat Utama RLUSD: Menggunakan XRP sebagai Auto-Bridge
Salah satu inovasi utama dari RLUSD adalah penggunaannya bersama XRP sebagai auto-bridge asset. Fitur ini memungkinkan RLUSD menjadi lebih likuid dan efisien dalam hal transaksi lintas blockchain.
Auto-bridge ini juga diharapkan mampu mempermudah konversi RLUSD ke aset lainnya, meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya, terutama dalam konteks pembayaran lintas batas. Fitur ini menjadikan RLUSD tidak hanya sebagai stablecoin biasa, tetapi juga alat yang sangat kuat untuk transaksi global.
Langkah Ripple ini dipandang sebagai strategi untuk memanfaatkan jaringan XRP Ledger dan Ethereum secara maksimal, memberikan solusi kripto yang lebih mudah diakses dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia.
Tantangan dan Peluang di Pasar Stablecoin
Meskipun RLUSD sedang dalam fase pengujian, Ripple tetap menghadapi tantangan besar. Persaingan di pasar stablecoin sangat ketat, dengan Tether dan USD Coin (USDC) yang sudah mapan dan memiliki pangsa pasar signifikan.
Namun, Ripple optimis bahwa dengan integrasi auto-bridge XRP dan fokus pada keamanan serta kecepatan transaksi, RLUSD dapat menawarkan alternatif yang lebih baik.
Selain itu, potensi gangguan dari kasus hukum yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) masih menjadi risiko besar bagi Ripple.
Kasus ini telah menyoroti status XRP sebagai sekuritas, meskipun pengadilan memutuskan sebagian kemenangan untuk Ripple pada Juli 2023. Kendati demikian, Ripple tetap maju dengan proyek stablecoin-nya dan memperluas jangkauan operasinya.
Dampak pada Harga XRP
Selain memperkuat posisinya di pasar stablecoin, pencetakan besar RLUSD ini juga diharapkan memiliki dampak positif pada harga XRP.
Seperti yang terjadi pada Ethereum ketika stablecoin DAI diluncurkan, peningkatan penggunaan stablecoin biasanya membawa peningkatan likuiditas ke jaringan blockchain yang mendukungnya. Beberapa analis memperkirakan bahwa peluncuran RLUSD dapat memicu lonjakan harga XRP.
Dalam beberapa hari terakhir, harga XRP telah menunjukkan tren stabil, dengan formasi pola grafik yang menunjukkan potensi breakout.
Jika harga berhasil menembus resistensi di sekitar US$0,626, peningkatan hingga 9 persen bisa terjadi. Namun, sebaliknya, jika terjadi koreksi, harga dapat kembali ke support di kisaran US$0,568 hingga US$0,573. [st]